Mohon tunggu...
Mukti Ali Bin Syamsuddin Ali
Mukti Ali Bin Syamsuddin Ali Mohon Tunggu... Konsultan - Trainer di OPP

Suaminya Novi, ayahnya Sheikha, domisili di kampung tengah, dekat kampung monyet, Jakarta Timur.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Bagaimana Mendapatkan Pekerjaan Idaman?

31 Agustus 2016   18:17 Diperbarui: 31 Agustus 2016   19:01 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Saat ini saya jadi RM di Bandung. Ijazah saya cuma SMK. jadi enggak perlu minder walau cuma tamatan SMA atau SMK.[/caption]Enggak bisa dipungkiri saat ini orang-orang banyak yang jadi pengangguran. Mereka bukan orang malas, mereka mau bekerja tapi jumlah lowongan kerja tidak sebanding dengan jumlah pencari kerja yang semakin hari semakin banyak.

Dengan jumlah lowongan yang sedikit maka otomatis persaingan mendapatkan pekerjaan semakin ketat. Apa saja yang bisa kita lakukan sebagai pencari kerja dalam menghadapi situasi seperti ini?

Pertama, tanya kepada diri, sebenarnya keahlian dan keterampilan apa yang kita miliki. Mencari kerja ibarat pergi ke Medan perang, Kalo kita tidak tahu amunisi yang kita miliki, bagaimana mana mau menang perang?

Kedua, kumpulkan segala sertifikat yang pernah kita dapatkan, syukur-syukur Kalo sertifikatnya nyambung dengan pekerjaan yang kita hendak lamar. Kalo berkecimpung dalam hospitality industry, sertifikat kompetensi sangat dibutuhkan, misalnya kalo kita pernah job training di departemen HK, FO atau FB maka sertifikat itu kudu dilampirkan😃 ya.

Ketiga, enggak ada salahnya memanfaatkan jejaring, ya tanya temen-temen seangkatan, tanya tetangga, tanya saudara, siapa tahu ada ada lowongan. Saya juga masih tanya-tanya sampai saat ini ke kolega, siapa tahu mereka punya pekerjaan yang lebih baik dari pekerjaan saya sekarang.

Keempat, gunakan segala kesempatan, lirik segala iklan loker, baik dari media cetak sampai media online, bergerak dan terus bergerak. Gunakan teori " tebar jaring", semakin banyak CV yang kita kirimkan, Insya Alloh ada yang nyangkut. Percaya deh. Buatlah CV ''secantik" mungkin.

Kelima, persiapkan diri sebaik mungkin ketika ada panggilan wawancara. Bagaimana cara menjawab pertanyaan pewancara, bagaimana meyakinkan pewancara, jangan lupa kontak mata, sependek pengalaman saya, banyak kandidat yang malu-malu ketika wawancara alias kagak berani melakukan kontak mata. 

Keenam, banyak doa, Kalo kita udah maksimal, hasilnya kita pasrahkan kepada Tuhan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun