Mohon tunggu...
Mukti Ali Bin Syamsuddin Ali
Mukti Ali Bin Syamsuddin Ali Mohon Tunggu... Konsultan - Trainer di OPP

Suaminya Novi, ayahnya Sheikha, domisili di kampung tengah, dekat kampung monyet, Jakarta Timur.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Dubai Ripuh di Serbu Debu

2 April 2015   17:47 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:37 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_376319" align="aligncenter" width="540" caption="Kawasan Rigga Dubai masih di selimuti pasir hingga menjelang siang. dok Novi"][/caption]

Dubai, pagi sekitar jam 6.30 pagi, saya masih di kawasan Zabeel, ada perasaan aneh di hati kemudian ketika saya mendongakan kepala ke atas, wah, kok langit Dubai yang biasa biru tidak terlihat, ada debu yang menghalangi saya untuk menikmati langitnya biru. Mungkinkah Dubai akan bernasib sama dengan Saudi?, sebagaimana  di ketahui kemarin Saudi di serbu badai pasir .

Kemudian satu persatu teman-teman yang juga tinggal di Dubai membuat status, di antaranya  ada Novi yang tinggal di kawasan Rigga, sambil memasang pemandangan dari balik jendela kamarnya, novi berkata,''

Ya Allah, bangun2 buka jendela, gelapnya pagi ini...

— di Hamda Building Deira Dubai.

[caption id="attachment_376318" align="aligncenter" width="560" caption="Kawasan Zabeel jam 6.30 pagi. Langit tertutup debu. dok pribadi"]

1427971284479057898
1427971284479057898
[/caption]

Tidak hanya Novi yang melaporkan secara khusus tentang badai debu yang menyerbu Dubai, ada juga kang Abi yang memuat status seperti ini,'' Hi .. All . Because of Dubai weather dust. Metro stop working, airport plan stop. OMG..... How we go home...???''

Kemudian ada pula status dari Akhmad, statusnya pendek tapi cukup menggamabarkan betapa hari ini ''Serangan'' badai hampir merata,''  Sandstorm@DIFC Dubai,'' itulah bunyi dari stausnya Akhmad, anak ini memang bekerja di kawasan DIFC.

[caption id="attachment_376320" align="aligncenter" width="526" caption="Kawasan DIFC juga tidak luput dari badai. dok Akhmad."]

14279715271239569796
14279715271239569796
[/caption]

Sampai saya pulang kerja, pasir masih di mana-mana, beberapa rekan kerja sudah menggunakan masker, bukan apa-apa serangan debu seperti ini akan membuat kita batuk-batuk, seorang rekan malah berkata,'' padahal batuk saya mau sembuh, tapi karena saat ini debu di mana-mana batuk saya kembali lagi''.

Walaupun Dubai sudah penuh dengan gedung-gedung pencakar langit tapi tetap saja jika badai pasir datang, warganya kudu siap-siap dengan berbagai resiko, seperti terganggunya batas pandangan bagi pengemudi kendaraan bermotor, tentunya ini akan sangat berpotensi mengundang kecelakaan.

[caption id="attachment_376332" align="aligncenter" width="512" caption="Pemandangan di depan rumah makan Singapore Deli, sebelum dan sesudah Debu menerjang. dok Nana."]

14279816791851316618
14279816791851316618
[/caption]

Bahkan kalo merujuk statusnya mas Abi, untuk sementara metro Dubai menghentikan  operasinya, padahal setiap hari ribuan penumpang menggunakan metro, enggak salah kalo mas Abi berkata,''Ini musibah buat Kita. semua pada kerepotan.. Pekerja kantor, proyek, bus, bandara, mudah2 an cepat berlalu..!. saya hanya bisa mengucapkan Aamiin.

[caption id="attachment_376321" align="aligncenter" width="480" caption="Jalan tampak lengang. dok mas Abi"]

1427971587353903622
1427971587353903622
[/caption]

Itulah laporan sekilas dari Dubai...


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun