[caption id="attachment_364769" align="aligncenter" width="378" caption="Sama-sama Bersholawat kepada Junjungan Alam Nabi Muhammad SAW. dok Budi Hidayat"][/caption]
Hari ini saya bahagia, karena dapat kembali bersilaturahmi dengan teman-teman di Dubai, ada dua acara yang saya datangi hari ini, pertama menghadiri syukuran pernikahan pak Husni dan Ibu Farida, semoga pernikahan kalian berdua langgeng, di berikan sakinah dan rahmah, biarlah hanya kematian  yang memisahkan cinta kalian berdua.
Berangkat jam setengah 3 saya meluncur ke Stasion Metro Japliya, di sana sudah menunggu mas Ahmad, dan Novi, mereka berdua adalah para sahabat yang sama-sama bekerja di Dubai, tak menunggu lama, metro pun membawa kami menuju stasiun Bisnis Bay, dari sana kami melanjutkan perjalanan dengan taksi menuju gerbang nomor taman Safa.
Sampai di taman safa, telah menunggu semua sahabat, Alhamdulillah, acara pun di buka oleh rekan Budi Hidayat( Kuncen Taman Safa), belum afdol anda kerja  di Dubai kalo anda belum kenal dengan Budi Hidayat, anak ini adalah seleberitisnya Dubai. Dia emang selalu ada di setiap pertemuan masyarakat Indonesia di Dubai, mobilitasnya sangat luar biasa, di mana ada pertemuan di sana Budi Hidayat, sampai saya sendiri heran, apa anak ini enggak pernah capek-capek ya?, Kepada Budi, tengkiyu buat segalanya Ya, ente emang keren masbro.
[caption id="attachment_364770" align="aligncenter" width="403" caption="Budi Hidayat yang pake Batik. dok Budi Hidayat."]
Dalam pembukaanya Budi juga menyinggung tentang Suria, sebagaimana kita ketahui, Suria  saat ini sedang di hantam badai salju, di tengah gejolak perang yang sepertinya tidak tahu kapan mau reda, negeri Syam ( Suria) kembali di uji dengan dinginya cuaca, di dalam tenda-tenda tipis, bayi, bocah, ibu, nenek, kakek tergolek lemah, menahan gempuran dingin, hanya bermodalkan selimut tipis mereka bertahan, di tengah gempuran  badai salju dan kurangya stok makanan.
Selanjutnya ada ustad Joko, sama seperti Budi, ustad Joko juga menyinggung Suria, ustad Joko adalah ketua asosiasi Muslim Indonesia di Dubai, beliau mengajak kepada hadirin yang hadir untuk menyumbang buat saudara-saudara kita di Suria, Alhamdulillah, kantong sumbangan pun di edarkan, beliau berkata, jangan di lihat dari berapa sumbangan yang kita berikan, tapi niat kita menolong itu yang terpenting.
Acara pun di tutup dengan doa dan di lanjutkan dengan makan-makan, segala puji bagi Allah, makanannya enak-enak, ada soto, sate, nasi kuning, dan berbagai macam kue dan panganan khas tanah air, silaturahmi memang membawa rejeki, itu sudah janji nabi yang suci.
[caption id="attachment_364771" align="aligncenter" width="403" caption="Nasi kuning masbro, Dok Budi Hidayat."]
Acara kedua yang saya hadiri adalah pengajian yang biasa di adakan di majelis Matin, segala puji bagi Allah, jamaah pengajian semakin lama semakin banyak, semoga siapa saja yang hadir di majelis itu di berikan kekuatan istiqomah, selalu bersemangat menimba ilmu dari ustadz Mursalin, saya pernah dua kali menulis tentang pak ustadz Mursalin, bagi yang mau baca silahkan telusuri ''gubuk'' saya di kompasiana ini.
Bertemu dengan teman-teman setanah air di tanah rantau adalah sebuah anugerah, apalagi jika bersua dengan mereka yang sama-sama berjalan di titian ilmu pengetahuan, dari mereka kita menghirup aroma hikmah, dari mereka kita mereguk cinta kepada sang pencipta, dari mereka kita menyerap  pengetahuan yang dalam mengenai berbagai hal mengenai agama Islam.
[caption id="attachment_364772" align="aligncenter" width="403" caption=" Aa Gym pernah  juga hadir di Matin. Dok Mursalin"]
Mengaji, mengkaji serta mentadaburi kitab suci merupakan sebuah tamasya ruhani, di sana hati-hati kita di tempa, agar selalu teringat kepada Dia, sang maha pencipta, Â segala kecintaan kepada selain Allah hanya berujung kecewa bila tidak di sertai dengan ketaatan kepada-Nya, Â ketenangan hati memang telah di janjikan, bagi mereka yang menghadiri majelis Dzikrullah, di majelis yang barokah itu para jamaah Matin sama-sama tertunduk, ketika pak ustadz Mursalin berkata bahwa'' Setiap saat malaikat maut dapat saja datang menjemput...''
Leleh semua segala keangkuhan, ketika mendengar doa-doa di lantunkan, luber semua kepongahan ketika munajat di sampaikan, badan tertunduk, hati tersipu malu kepada Tuhan, karena telah banyak melalaikan perintah-Nya, Ya, Allah yang maha lembut, satukanlah hati-hati kami dalam ketaataan kepada-Mu.
[caption id="attachment_364774" align="aligncenter" width="270" caption="Ustadz Fadlan. Dok tulisan Farid"]
Kalo Tidak ada aral melintang  Asosiasi Muslim Indonesia  di Dubai  juga akan mengundang Ustad Fadlan Garamatan dai dari Papua, semoga segalanya di mudahkan. Aamiin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H