[caption id="attachment_366677" align="aligncenter" width="432" caption="Ustadz salim A Fillah. dok pribadi"][/caption]
Dubai, malam Jum'at, ketika jam menunjuk ke pukul 7 kurang, datanglah sosok yang telah di tunggu, seorang yang berperawakan besar, wajahnya tak pernah berhenti tersenyum, seorang anak muda, yang dakwahnya sudah ke mana-mana, mulai dari Korea, Australia, Jepang dan Alhamdulillah, Malam ini  warga Indonesia di Dubai dapat bersilaturahmi serta mereguk kedalaman ilmu dari seorang ustadz yang bernama lengkap Salim A Fillah.
Kami  laksana  '' ember-ember'' yang menimba  ilmu langsung dari ''sumurnya'' ,  Ustadz Salim, dan air dari sumur itu seakan-akan tidak pernah habis, dua jam terlewat tanpa terasa, begitu derasnya kata-kata hikmah yang keluar dari lisan ustadz, membuat kami menjadi sadar betapa luasnya khazanah pengetahuan Islam.
Acaranya sendiri di buka oleh Ustadz Yan, beliau membacakan susunan acaranya, sebagaimana lazimnya, pembacaan ayat suci Al-Qur'an menjadi  ''ritual yang pertama, kemudian di susul dengan kata sambutan, yang kerennya cuma menghadirkan  satu kata sambutan, bayangkan teman, hanya ada satu kata sambutan,padahal orang nomor satu di  konsulat Jenderal Republik Indonesia, Dubai hadir pada malam itu, namun beliau mempersilahkan ustadz Joko saja yang memberikan kata sambutan, ustadz Joko adalah ketua asosiasi Muslim Indonesia, Dubai.
[caption id="attachment_366678" align="aligncenter" width="324" caption="Saudara Abdur Rahman sedang membaca kitab suci. dok pribadi"]
Seba'da sambutan, masuklah acara pada acara utama, yaitu mendengarkan siraman rohani dari Ustadz Salim A Fillah, bagi yang belum tahu siapa ustadz Salim, saya akan memberikan sedikit informasi tentang beliau, Ustadz Salim adalah seorang ustadz yang masih terbilang muda, beliau lahir pada tanggal 21 Maret 1984, selain aktif berdakwah ke berbagai pelosok bumi, beliau juga seorang penulis buku yang produktif, sampai saat ini tidak lebih ada 7 buku karya beliau, di antaranya, Agar Bidadari Cemburu padamu ( 2004), Nikmatnya Pacaran Setelah Pernikahan( 2004), Saksikan Bahwa Aku Seorang Muslim(2007), Jalan Cinta Para Pejuang(2008), Gue Never Die(2006), Bahagianya Merayakan Cinta(2005), Dalam Dekapan Ukhuwah(2010) Dan lapisan-lapisan Keberkahan menjadi buku beliau yang paling anyar.
[caption id="attachment_366679" align="aligncenter" width="439" caption="Pak Konjen, pak Ustadz Salim dan para panitia. dok pribadi"]
Kok Bisa menulis buku begitu banyak, padahal Ustadz Salim masih muda?, ternyata beliau sudah mulai menulis sejak SMP, waktu itu hanya untuk komsumsi majalah dinding, adalah CEO Pro U Media yang menawarkan untuk pertama kali agar tulisan-tulisan ustadz Salim di bukukan, Alhamdulillah, Â dulu kantor Pro U Media masih sangat ''mungil'' Saat ini kantornya sudah berubah menjadi bangunan tiga lantai, lantai pertama untuk kantor, lantai kedua untuk ruang redaksi, lantai tiga di sewakan untuk berbagai keperluan ujar Ustadz salim ketika bersilaturahmi di majelis Matin.
Ustad salim pun mulai berceramah, dengan kata-kata yang runut , sangat sistematis,  kepiawaan beliau dalam berbicara di depan  jamaah berbanding lurus dengan kelihaiannya menulis, agak jarang mencari seorang penulis yang baik serta pembicara yang ok, ustadz Salim masuk dalam kategori yang jarang itu.
[caption id="attachment_366680" align="aligncenter" width="576" caption="Ustad Yan, Ustad Mursalin, Ustad Salim dan penulis. dok pribadi"]
Surat Ar- Rahman yang di bacakan ketika di awal acara, menjadi pintu masuk ustadz Salim, beliau menjelaskan kata Ar-Rahman kemudian di sambung dengan menjelaskan kata Rahim, berbagai kitab karya ulama tak lupa di kutip oleh Ustadz Salim di sepanjang ceramahnya, menunjukan penguasaan beliau terhadap literatur-literatur berbahasa Arab. Sebuah tuntutan ''wajib'' bagi penulis adalah banyak membaca dan itu sudah di praktekan sendiri oleh sang ustadz.
Setelah selesai, ceramah di buka acara tanya jawab, ada tiga penanya pada saat itu, pertama dari Abdur Rahman, yang bertanya tentang bagaiman kalo seseorang yang rindu pengen hadir di majelis ilmu, tapi karena berbagai sebab, orang itu tidak dapat  hadir di majelis ilmu?
[caption id="attachment_366681" align="aligncenter" width="576" caption="Alhamdulillah, Ustadz Salim dapat bersilaturahmi dengan kami di majelis Matin. dok pribadi"]
Memang saat berceramah, Ustadz Salim sempat mengutip, Â sebuah hadist mengenai keutamaan orang-orang yang hadir di majelis ilmu, jangankan yang hadir lama, yang hadir sebentar juga tetap akan mendapatkan berkah, jangankan yang hadir sebentar, yang melirik sebentar saja ke majelis ilmu, tetap akan mendapatkan cipratan keberkahan, dan sepertinya saudara Abdur Rahman masih ''penasaran'' dengan penjelasan itu karenanya dia bertanya tentang orang yang pengen hadir di majelis ilmu tapi belum bisa hadir karena berbagai sebab.
Penanya kedua adalah saya sendiri, hihihi, saya bertanya, bagaimana pandangan ustadz salim mengenai pendapat seorang ustadz, dan penanya ketiga adalah seorang akhwat yang saya lupa lagi siapa namanya, tapi saya masih ingat apa yang di tanyakannya, dia bertanya tentang '' Tahlilan'', kebetulan dulunya dia mengaji di Muhammadiyah tetapi setelah tinggal di Dubai dia berhubungan dengan teman-teman yang suka mempraktekan ''tahlilan'', karena itu bertanya tentang itu.
Alhamdulillah, jawaban-jawaban yang di berikan ustadz Salim begitu bijak, jawaban yang menurut saya, hanya dapat di berikan oleh orang yang sering mengkaji karya ulama, dalam ceramahnya  ustadz salim juga sempat mengupas tentang '' Adab dan ''Taat'', tentang sejarah masuknya Islam ke Nusantara, mungkin anda belum tahu kalo nama-nama pulau Nusantara itu berasal dari bahasa Arab. Bagi yang penasaran, silahkan anda undang ustadz Salim ya, biarlah beliau yang menjelaskannya. Satu kata dari saya pribadi, penjelasan beliau tentang nama-nama pulau di Nusantara sungguh LUAR BIASA.
Selepas pengajian di konsulat Jenderal, kami sempat mengajak ustadz Salim ke Dubai mal, hanya sebentar kami di sana, karena Jumat pagi, kami akan mengikuti ngobrol dengan Ustadz Salim di majelis Matin, dan acara ngobrol di Matin berjalan lancar, sambil makan lontong sayur karya warga Matin, kami pun mengobrol dengan sang ustadz mengenai manajemen masjid, beliau banyak bercerita tentang bagaimana masjid JogoKariyan, bagaimana masjid memetakan subjek dakwah, bagaimana masjid memperdayakan masyarakat di sekitarnya, saat ini ada 3200 warga yang tinggal dekat dengan masjid JogoKariyan.
[caption id="attachment_366682" align="aligncenter" width="324" caption="Bersama ustadz Salim A Fillah di Dubai mal. dok pribadi"]
Alhamdulillah, masyarakat di sekitar masjid sudah merasakan mamfaat yang sangat berkat kehadiran masjid JogoKariyan, Akhirul kalam, tiada kata yang saya dapat ucapakan, selain ucapan ''Maha Suci Allah'' , tidak lupa kami ucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu dalam tulisan ini, makasih banyak ya temen-temen,  sudah menghadirkan ustadz salim A Fillah, Di Dubai, kami selaku tuan rumah, mengucapkan banyak-banyak terima kasih, dan  ustadz, mohon maaf kalo, ada kekurangan ketika ustadz mampir di tempat kami. Semoga silaturahmi ini tetap terus terjalin...
[caption id="attachment_366683" align="aligncenter" width="383" caption="Alhamdulillah, buku koleksi saya, ''Dalam Dekapan Ukhuwah'' dapet tanda tangan langsung dari penulisnya. dok pribadi"]
Dubai, di saat pulang dari majelis Matin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H