Mohon tunggu...
Mukti Ali Bin Syamsuddin Ali
Mukti Ali Bin Syamsuddin Ali Mohon Tunggu... Konsultan - Trainer di OPP

Suaminya Novi, ayahnya Sheikha, domisili di kampung tengah, dekat kampung monyet, Jakarta Timur.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mencari Indonesia yang Hilang...

5 Februari 2015   09:20 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:48 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_367194" align="aligncenter" width="576" caption="Thailand tampil begitu menawan. dok pribadi"][/caption]

Tahun kemarin, saya pernah berkunjung ke tempat ini, sebuah ''kampung'' yang bernama Global Village, di situ kita dapat menemukan miniatur dunia, ada banyak negara yang hadir di kampung itu, tapi saya tidak menemukan Indonesia, hari ini, sudah masuk tahun yang baru, saya berharap dapat menemukan Indonesia yang hilang di ''kampung Global''.

Berangkatlah saya menuju Global Village dengan seorang teman, sampai di depan gerbang, kami pun membeli tiket masuk, 15 dirham harga tiketnya, tampak ibu-ibu Arab bersama anak-anaknya, mereka berombongan masuk dengan perlahan-lahan, saya dan teman mengikuti mereka dari belakang.

Dari pintu gerbang masuk,  kami pun mulai menyusuri jalan menuju tempat-tempat yang menarik, tak lama kemudian, sudah terlihat negara-negara yang memang sudah menjadi langganan kampung Global, ada Iran yang berdiri gagah, ada pula China yang tampak meriah, dengan ornamen yang di dominasi warna merah.

Ah, kami baru mulai berjalan, bisa jadi Indonesia ada di pojok sana, kami pun kembali berjalan, alih-alih menemukan Indonesia, mata kami malah tertuju kepada tulisan Thailand, memang luar biasa negeri gajah putih ini, mereka benar-benar serius menggarap pasar Dubai.

Saya memiliki banyak rekan yang berasal dari Arab, dan mereka lebih mengenal Thailand di bandingkan Indonesia, bagi mereka Thailand adalah tujuan utama di Asia tenggara selain Malaysia tentu saja, tahun kemarin, adalah tahun yang istimewa bagi Bangkok (Thailand), Singapura dan KL ( Malaysia) karena meraka masuk ke dalam 10 besar kota-kota yang paling banyak di kunjungi di Dunia. Bagaimana dengan Jakarta( Indonesia), entahlah,  Indonesia masuk di urutan berapa?

Kembali ke kampung Global, saya dan teman tidak putus asa, bisa jadi Indonesia memang sengaja menempatkan dirinya agak ke belakang, kami pun terus berjalan dan akhirnya, kami menemukan....., kalo anda mengharapkan kami menemukan Indonesia, anda salah, Indonesia belum juga terlihat, yang nampak sekarang di depan mata kami adalah Vietnam.

[caption id="attachment_367195" align="aligncenter" width="324" caption="Kami melihat tarian di stand Vietnam. dok pribadi"]

1423076915295632689
1423076915295632689
[/caption]

Ya, Vietnam, sebuah negara yang memiliki semangat pantang menyerah, dengan semangat itu mereka membuat Amerika mati kutu, tampak Vietnam sedang menampilkan tarian khas mereka, para pengunjung pun mendekat dan saya melihat, raut muka penuh optimisme, ya wajah orang-orang Vietnam.

Akhirnya saya dan teman mulai cemas, jangan-jangan, Indonesia memang tidak dapat tampil lagi seperti tahun kemarin, ah, enggak boleh nyerah, terus berjalan, kami pun kembali menyusuri jalan kampung Global, berharap, dapat menemukan Indonesia.

Dan harapan-tinggal harapan, yang ada di depan kami sekarang adalah Syria, negara yang saat ini sedang tertimpa perang saudara, tapi mereka masih mampu hadir di kampung global, sebuah usaha yang patut di acungi jempol. Kaki pun sudah mulai lelah.

[caption id="attachment_367196" align="aligncenter" width="324" caption="Mejeng dengan penjual teh dari Syria. dok pribadi"]

14230770421748526461
14230770421748526461
[/caption]

Di sebelah Syria ada negara-negara Arab yang lain, tampak pula India yang besarnya minta ampun, kalo India besar, wajar saja, karena mayoritas warga Dubai memang berasal dari India. setelah di landa rasa putus asa, kami pun sampai negara terdekat Indonesia, siapa lagi kalo bukan Malaysia dan Singapura.

[caption id="attachment_367197" align="aligncenter" width="324" caption="Malaysia tampak berdiri dengan gagah. dok pribadi"]

14230771291024261307
14230771291024261307
[/caption]

Kedua negara ini berada sangat berdekatan kalo boleh di katakan gedung ''kedua negara''  menyatu, mereka seperti bergandengan tangan, posisinya seperti bertanya, kemana negara besar yang paling dekat dengan mereka, kemana Indonesia?

[caption id="attachment_367198" align="aligncenter" width="324" caption="Lokasi Singapura nempel dengan Malaysia. dok pribadi"]

1423077221358722598
1423077221358722598
[/caption]

Indonesia tetap belum tampak batang hidungnya, Indonesia kalah ''bersaing'' dengan kamboja, sebuah negara yang dulunya selalu kita banjiri dengan gol-gol, kalo kesebelasan sepak bola kita bertemu dengan mereka, tapi itu dulu, sekarang, jangankan menang dengan banyak gol, untuk menang sama Kamboja sudah sangat susah.

[caption id="attachment_367199" align="aligncenter" width="324" caption="Kamboja pun telah hadir di kampung Global Dubai. Dok pribadi"]

142307731340530906
142307731340530906
[/caption]

Setelah berjalan ke depan, kami melihat sebuah stand yang sederhana, siapa tahu itu Indonesia, tetapi setelah kami dekati ternyata stand tersebut adalah miliknya Filipina, em, Indonesia, kemana ya?, kami bertanya-tanya......

[caption id="attachment_367200" align="aligncenter" width="324" caption="Filipina tampil sederhana kali ini. dok pribadi"]

14230774901165552093
14230774901165552093
[/caption]

Sepertinya, kami kembali tidak menemukan Indonesia, saya kurang tahu apa yang menjadi kendala, sehingga Indonesia belum dapat berpartisipasi dalam even tahunan kampung global, padahal di acara ini, semua negara-negara di dunia begitu bersemangat tampil.

[caption id="attachment_367202" align="aligncenter" width="324" caption="Berpose dengan anak-anak Tionghoa di Stand China. dok pribadi"]

1423077570819297902
1423077570819297902
[/caption]

Hanya satu kata yang saya dapat katakan, kami kembali gagal menemukan Indonesia, entah Sampai kapan Indonesia akan terus hilang di kampung global?....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun