Mohon tunggu...
Mukti Ali Bin Syamsuddin Ali
Mukti Ali Bin Syamsuddin Ali Mohon Tunggu... Konsultan - Trainer di OPP

Suaminya Novi, ayahnya Sheikha, domisili di kampung tengah, dekat kampung monyet, Jakarta Timur.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Gerbong Haram Buat Pejantan di Dubai...

17 Februari 2015   03:43 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:04 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_369273" align="aligncenter" width="324" caption="Metro Dubai Tujuan Jebel Ali. dok pribadi"][/caption]

Secara fisik perempuan dan pejantan emang beda, perempuan lebih gemulai, sedang pejantan lebih tegap, kalo ada perempuan yang ''jantan'' kayaknya gimana gitu, sebaliknya juga kalo ada pejantan gemulai agak geli juga melihatnya. Memang setiap keumuman selalu ada kekhususan itu katanya, saya pribadi masih respek dengan perempuan yang gemulai, pintar , rajin menabung, dan jago masak masak hahahaha

Dubai emang negara Arab yang  bebas namun demikian hal ini tidak menghalangi pemerintah Dubai  menghargai dan memberi kenyamanan lebih kepada kaum perempuan, di kota ini jangan maen -maen dengan perempuan, sentuhan pelecehan anda kepada perempuan dapat membuat anda masuk bui kalo sang perempuan tidak terima, kemudian dia melaporkan perbuatan anda itu sebagai perbuatan tidak menyenangkan.

Sentuhan dan gesekan pelecehan itu bisa terjadi di mana-mana, termasuk di dalam Metro, untuk mencegah dan memberikan rasa aman dan nyaman kepada perempuan ketika menggunakan metro,  Roads and Transport Authority ( RTA) sekarang ini telah menambah jumlah gerbong khusus perempuan dan anak di Metro.

Jadi buat para pejantan kalo anda masuk metro, coba perhatiin deh, jangan sampe salah masuk,  karena selain harus menanggung malu anda juga kudu bayar denda, jumlahnya lumayan masbro, 100 Dirham, kalo di rupiahkan kira-kira 300 ribuan. Banyak pengumumam di tempel di tempat-tempat strategis di metro berkaitan dengan ''area Haram buat pejantan ini''.

[caption id="attachment_369274" align="aligncenter" width="384" caption="Kalo anda pejantan, enggak boleh masuk. dok Khaleej."]

14240941381520305277
14240941381520305277
[/caption]

Lucunya, gambar dan tulisan pengumumannya  berwarna pink, kita tahu bahwa kebanyakan perempuan emang suka banget dengan warna pink. Ternyata sebelum mengeluarkan kebijakan tersebut RTA  telah mengadakan uji coba selama satu tahun, dari hasil uji coba itu akhirnya RTA memutuskan untuk menambah gerbong khusus perempuan dan anak-anak, mereka melihat memang di butuhkan gerbong semacam itu terutama setelah banyak masukan dari  pengguna metro dari kaum perempuan.

Kebanyakan masukan yang di terima RTA adalah soal ketidak nyamanan kaum perempuan ketika harus berdesak-desakan dengan kaum adam. Memang sih, saya pribadi juga harus membiasakan diri dengan ketidak nyamanan kalo naek metro di jam-jam padat. Karena tidak semua penumpang metro menggunakan parfum, kadang ada penumpang yang keteknya bau banget. hahahaha. Apalagi kalo pas musim panas, di mana keringat sangat mudah untuk keluar.

Selain ada penambahan gerbong khusus perempuan adan anak-anak, saya juga merasa tarif metro juga ikutan naik, dulu dengan fulus 5 dirham dalam kartu nol, kita dapat menggunakan metro tapi sekarang fulus minimal dalam kartu nol adalah 7 dirham. Tarif dari satu ke satu stasiun juga ikutan naek. Tidak cuma tarif metro yang naik tarif taksi juga ikutan naik, dulu kalo kita buka pintu taksi, tarifnya cuma 3,5 dirham, sekarang jadi 5 dirham, tarif minimum taksi 12 dirham. Kalo anda naek taksi dari bandara, baru buka pintu argo udah 25 dirham hahahaha.

Terlepas dari itu semua, kagak ada yang protes dengan sejumlah kenaikan tarif  transportasi umum. karena para pengguna merasakan kenaikan tarif tersebut memang di imbangi dengan peningkatan pelayanan dan fasilitas, jadi warga Dubai biasa-biasa aja, adalah yang ngedumel tapi lama-lama mereka diam juga.

Kembali ke Area khusus di transportasi umum, selain di metro, area khusus perempuan juga di terapkan di bis kota, kalo di bis kota bedanya adalah laki-laki boleh duduk di ruang khusus jika dia naek bis dengan istri dan anak-anaknya, istilahnya  ''ruang khusus buat keluarga''....

Apakah pemisahan ''ruang'' antara kaum pejantan dan kaum perempuan ini melanggar HAM?. enggaklah. justru yang meminta pemisahan ''ruang '' itu  kaum perempuan sendiri dan pemerintah Dubai  merespon permintaan itu dengan sigap.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun