Mohon tunggu...
Alimudin Garbiz
Alimudin Garbiz Mohon Tunggu... Dosen - Berbagi Kebahagiaan, Berbuat yang Terbaik

Dosen Universitas Garut (UNIGA) dan Sekolah Tinggi Hukum (STH) Garut

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Menjadi Pemulung Sampah Bonafide

13 Juli 2023   04:22 Diperbarui: 13 Juli 2023   04:27 404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menjadi pemulung tentu saja bukan keinginan banyak orang, dapat dipastikan dalam pikiran kita terdapat asumsi bahwa menjadi pemulung adalah pekerjaan hina. Sampah dianggap sebagai barang hina yang bau dan menjijikan, bahkan kita mengenal istilah "manusia sampah" ketika ada orang yang dianggap tak berguna bagi masyarakat banyak. Orang boleh saja beranggapan demikian, namun jika kita pahami lebih mendalam. Saat ini menjadi pemulung merupakan pekerjaan mudah yang dapat menjadi alternatif bagi banyak orang. Apalagi mencari pekerjaan sangat sulit. 

Disaat kita tak punya pekerjaan, tak ada salahnya kita meilirk peluang dari memukung sampah ini. Di kota saya di Garut, Jawa Barat, sudah banyak orang yang terangkat kehidupannya dari menjadi pemulung ini, bahkan akhirnya menjadi bos bagi para pemulung yang lainnya. Pengusaha tersebut berangkat dari kecil, dan saat menjadi bos lalu merambah ke bisnis lainnya, mempunyai banyajk toko dan dan bakan sampai mempunyai dealer mobil.

Manfaat Menjadi Pemulung

Beberapa manfaat dari memulung diantaranya; dia menjadi alternatif ketika seseorang belum punya pekerjaan. misalnya karena di PHK atau resign dari pekerjaannya. Sambil menunggu pekerjaan berikutnya, memulung merupakan kegiatan yang paling gampang dilakukan daripada nongkrong-nongkrong nggak jelas. Mending kumpulkan berbagai barang di sekitar kita, lalu pilah, yang bisa dimanfaatkan dimanfaatkan, yang bisa di jual dikumpulkan lalu dijual. sesederhana itu konsepnya. Jadi kita tak ada istilah tak pyunya pekerjaan, jika ada keinginan pasti ada jalan. 

Asal jangan gengsi, memulung bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja. Lihatlah di sekitar kita, ada banyak yang bisa kita kumpulkan, ada botol bekas minuman sejenis aqua dengan merek yang berbeada-beda, aqua botol, aqua gelas, plastik bekas minya bisa digunakan untuk pot bunga atau kembang. Botol-botol bisa dikumpulkan dan dijual. 

Disamping barang bekas, terdapat berbagai sisa makanan dari berbagai restoran yang ada di sekitar kita, sisa makanan tersebut diantaranya ada nasi yang menjadi karbohidrat tinggi untuk hewan peliharaan kita, daging yang mempunyai protein hewani tinggi, ikan dan tulang belulang yang mempunyai gizi, protein serta kalsium tinggi untuk pertumbuhan hewan dan juga tanaman yang bisa menjadi penghasilan pokok atau penghasilan sampingan kita. Tak ada kata menyerah dalam hidup, tak ada kata tak ada pekerjaan yang tak bisa kita lakukan. Selama halal dan menghasilkan, apa salahnya ? 

Hidup yang tidak tepat itu ada 3; banyak gaya, banyak alasan dan banyak gengsi. Padahal yang harus diperbanyak itu uang, benar nggak ? klo banyak uang, ngomong salah juga dianggap benar. Kalau nggak ada uang, ngomong benar juga diangap salah he...he.....

Pemilahan berbagai jenis sampah dari RestoranSumber Foto : Dokumen Alimudin Garbiz
Pemilahan berbagai jenis sampah dari RestoranSumber Foto : Dokumen Alimudin Garbiz

Menjadi Pemulung Bonafid

Menjadi pemulung melahirkan banyak ide dan gagasan sukses. Karena dari memulung, kita mendapatkan pengalaman hidup menjadi orang rendah, menjadi lebih empati dan tak meremehkan siapapun. Hakikatnya kita semua sama, bergaul dengan siapapun dari berbagai kalangan. Tak ada kata hina profesi apapun selama halal dan tidak merugikan orang lain. Menjadi pemulung membantu pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan, membantu memilah sampah dan memanfaatnya. Sampah Organik bisa dimanfaatkan menjadi pupuk, sampah non organik bisa dijual dan dirubah menjadi barang jadi bentuk lainnya yang bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun