Paradigma Anies Baswedan (Calon Presiden RI 2024)

Oleh: Alimudin Garbiz (Kurir Aspirasi Rakyat)

Sebuah bangsa dan negara akan maju jika pemimpinnya visioner. Arah bangsa ini akan akan kemana, diketahui dari bagaimana Visi pemimpinnya. 

Apakah mempunyai paradigma berpikir yang jauh ke depan atau sebaliknya, apakah berpihak pada rakyat atau pada kekuatan oligarki, apakah pada pengusaha besar atau kecil, ataukah berusaha melakukan pemerataan secara berkeadilan pada semua kalangan. 

Kita berdo'a, semoga para pemimpin, pemangku kebijakan, bertindak atas dasar kenegarawanan dan bukan atas dasar nafsu kekuasaan semata, atau aji mumpung selagi berkuasa.

Salah satu pemimpin yang saat ini digadang-gadang akan menjadi Calon Presiden Republik Indonesia pada perhelatan Pilpres 2024 adalah Anies Baswedan. Saat ini menjabat Gubernur DKI Jakarta dan Sukses mengantarkan Jakarta dengan berbagai prestasi dan kemajuan signifikan. 

Paradigma Berpikir Anies Baswedan :

Beberapa pemikiran Anies Baswedan, sehingga sukses menjadi Gubernur dan membangun Jakarta dengan Motto "Maju Kotanya, Bahagia Warganya" adalah Pertama, bahwa Republik ini dibangun untuk memenuhi rasa keadilan. 

Kita harus memenuhi hak dasar rakyat, misalnya setiap orang butuh rumah sebagai ruang untuk tinggal, berteduh dari terik panas dan hujan, tempat istirahat, dan tempat memulai kehidupan.

Kedua, Kebutuhan Manusia Harus Difasilitasi dengan Benar. Mengapa ? karena setiap orang atau keluarga berhak tinggal dan tidak terusir dari rumahnya. 

Sebagai Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menyatakan : "Jakarta harus menjadi rumah bagi semua, dan semua warga harus meningkat kesejahteraannya". Kebijakan Anies baswedan adalah dengan memberikan kebijakan, bahwa PBB (Pajak Bumi dan Bangunan) harus dinolkan untuk kebutuhan dasar. 

Ketiga, Kita harus menghormati jasa para pahlawan, para pejuang dan perintis kemerdekaan besarta keluarganya. Anies Baswedan, di Jakarta membebaskan pribadi dan keluarga para pahlawan dan perintis kemerdekaan Republik Indonesia. Ini bentuk rasa terima kasih dan penghargaan atas perjuangan yang luar biasa, sampai kita bisa merasakan kemerdekaan.

Keempat, Reformasi Pengelolaan dan Penggunaan Pajak. Anies Baswedan, memulai pengelolaan pajak, diawali dengan tujuan pajak adalah untuk menumbuhkan rasa keadilan dan pemerataan. 

Pajak Merupakan Pendapatan Pemerintah untuk membangun, akan tetapi jangan lupa, pembangunan merupakan Alat Menghadirkan Rasa Keadilan Masyarakat. Membangun bukan untuk mengggusur, membangun adalah untuik membahagiakan.

Kelima, Dipuji Tidak Terbang, Dicaci Tidak Tumbang. Ini merupakan pelajaran bagi kita tentang keikhlasan. Bagaimana dalam berbuat, kita hanya menggapai ridha Tuhan Sang Maha Pencipta. 

Semuanya adalah karena perintahnya untk menjadi yang terbaik dalam kehidupan ini. Sebagai bekal kita menghadap-Nya. Anies tetap santuy menghadapi kritikan bahkan hinaan sekalipun. Karena baginya, hidup sudah ada garisnya dari Tuhan Sang Maha Pencipta. 

Kita hanya berusaha, hanya melakukan yang sudah direncanakan, selanjutnya diserahkan pada Sang Maha Kuasa. Yang memuji dan mencaci sama saja, hakikatnya telah memperhatikan kita, melihat dan menganalisis karya kita, koreksi adalah bagian penting dari kehidupan, diperlukan agar kita tetap berada pada arah dan jalur yang benar.

Anies Baswedan manusia biasa, mungkin tak selamanya selalu benar, untuk saat ini, adakah yang Anda pilih selain Anies Baswedan, jika Beliau tampil sebagai calon Presiden ?

Semoga semakin banyak para pemimpin Indonesia yang visioner, sehingga Indonesia semakin maju, hebat dan mengebatkan.....!

-Alimudin Garbiz (Kurir Aspirasi Rakyat)