Ketiga, Kita harus menghormati jasa para pahlawan, para pejuang dan perintis kemerdekaan besarta keluarganya. Anies Baswedan, di Jakarta membebaskan pribadi dan keluarga para pahlawan dan perintis kemerdekaan Republik Indonesia. Ini bentuk rasa terima kasih dan penghargaan atas perjuangan yang luar biasa, sampai kita bisa merasakan kemerdekaan.
Keempat, Reformasi Pengelolaan dan Penggunaan Pajak. Anies Baswedan, memulai pengelolaan pajak, diawali dengan tujuan pajak adalah untuk menumbuhkan rasa keadilan dan pemerataan.Â
Pajak Merupakan Pendapatan Pemerintah untuk membangun, akan tetapi jangan lupa, pembangunan merupakan Alat Menghadirkan Rasa Keadilan Masyarakat. Membangun bukan untuk mengggusur, membangun adalah untuik membahagiakan.
Kelima, Dipuji Tidak Terbang, Dicaci Tidak Tumbang. Ini merupakan pelajaran bagi kita tentang keikhlasan. Bagaimana dalam berbuat, kita hanya menggapai ridha Tuhan Sang Maha Pencipta.Â
Semuanya adalah karena perintahnya untk menjadi yang terbaik dalam kehidupan ini. Sebagai bekal kita menghadap-Nya. Anies tetap santuy menghadapi kritikan bahkan hinaan sekalipun. Karena baginya, hidup sudah ada garisnya dari Tuhan Sang Maha Pencipta.Â
Kita hanya berusaha, hanya melakukan yang sudah direncanakan, selanjutnya diserahkan pada Sang Maha Kuasa. Yang memuji dan mencaci sama saja, hakikatnya telah memperhatikan kita, melihat dan menganalisis karya kita, koreksi adalah bagian penting dari kehidupan, diperlukan agar kita tetap berada pada arah dan jalur yang benar.
Anies Baswedan manusia biasa, mungkin tak selamanya selalu benar, untuk saat ini, adakah yang Anda pilih selain Anies Baswedan, jika Beliau tampil sebagai calon Presiden ?
Semoga semakin banyak para pemimpin Indonesia yang visioner, sehingga Indonesia semakin maju, hebat dan mengebatkan.....!
-Alimudin Garbiz (Kurir Aspirasi Rakyat)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H