Mohon tunggu...
Alimudin Garbiz
Alimudin Garbiz Mohon Tunggu... Dosen - Berbagi Kebahagiaan, Berbuat yang Terbaik

Dosen Universitas Garut (UNIGA) dan Sekolah Tinggi Hukum (STH) Garut

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Arteria Dahlan Harus Minta Maaf kepada Masyarakat Sunda

19 Januari 2022   22:12 Diperbarui: 20 Januari 2022   00:20 1210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sunda Endah Sunda urang
Kareueus kanyaah urang
Mangkade kaluli kuli
Jati kasilih ku Junti

Nya dimana urang aya
Didinya Sunda diriksa
Tong ngahina bahasa Sunda
Eta teh budaya Bangsa

#AingSunda  -Alimudin Garbiz (Calon Presiden 2034 Republik Indonesia)

Pernyataan Arteria Dahlan yang terkesan songong, pongah dan angkuh sangat disayangkan oleh kita semua. Sebagai seorang Anggota Dewan yang dikatakan "terhormat", tak sepantasnya beliau mempertontonkan kekuasaan dengan menekan Jaksa Agung, agar mencopot Kajati dengan alasan yang tidak profesional. Apalagi Beliau membawa-bawa nama Bahasa dan Suku Sunda dalam pernyataannya. 

Arteria meminta jaksa Agung mencopot Kajati yang berbicara bahasa Sunda dalam rapat kerja. Arteria Dahlan berkilah bahwa dia menginginkan Kejaksanaan profesional dalam kinerja dan pengelolaannya. 

Jika begitu Arteria juga harus bicara profesionalisme, menyangkut kinerja dan capaian program saja, jangan bicara yang lain-lain yang tak ada hubungannya dengan institusi Kejaksaan.

Apa Hubungannya Bicara Bahasa Sunda dengan Pemecatan ?

Yang menjadi pertanyaan, pertama, Kesalahannya dimana Kajati tersebut ? Kita tahu dan boleh berasumsi, Arteria punya kepentingan untuk memasukkan orang misalnya yang bukan Suku Sunda, tidak masalah, tapi jangan seenaknya meminta orang dipecat gara-gara berbahasa Sunda, Anda juga tidak profesional Bung sebagai anggota DPR, Anda Rasis, seakan-akan kalau Kajati atau pejabat yang terpilih dari Suku Sunda itu berarti hasil dari kongkalingkong kesukuan dan primordialisme, tidak begitu Bung. 

Jika dari Suku Sunda memang Kompeten dan Profesional kenapa tidak? Begitu juga dari suku dan latar belakang bahasa yang berbeda di Indonesia, semua punya hak yang sama. Kita sudah berbhineka tunggal Ika dari dulu. Kita sudah bergaul dengan siapapun dengan suku manapun se-Indonesia. 

Ingat, di Jawa Barat itu suku apapun diterima dan aman damai, bisa hidup dan bergaul dengan suku Sunda. Begitu juga Suku Sunda dimanapun selalu diterima dengan segala sopan santun dan kebaikannya. 

Apakah karena berbicara bahasa Sunda itu sebuah kesalahan atau sebuah kejahatan ? tentu bukan. Lalu Arteria Dahlan beralasan bahwa Kejati tersebut memakai bahasa Sunda untuk mendekatkan diri dengan dengan Jaksa Agung, saya kira itu juga bukan sebuah kesalahan. wajar saja orang yang sesama suku dan bahasa berbicara dalam bahasa Ibunya. 

Lalu Arteria beralasan bahwa Kajati tersebut berbicara di forum resmi. Pertanyaannya, apakah memang di forum resmi tersebut, Kajati dimaksud berbicara seratus persen bahasa Sunda, saya yakin tidak. Itu mah selingan pembicaraan biasa, sebagaimana Presiden Jokowi juga sering berbicara memakai celetukan bahasa Jawa. Apakah Arteria akan menegur Presiden karena berbicara Bahasa Jawa ? saya kira Arteria tak akan berani melakukan itu.

Kalau memang Profesional, Arteria Dahlan bicara saja berdasarkan kinerja Kajati yang bersangkutan, bukan karena menggunakan bahasa Sundanya. Karena kita yakin Kajati berbicara secara umum pasti pakai bahasa Indonesia. Berbicara bahasa Daerah manapun kita kira bukan sebuah kejahatan atau melanggar hukum, ada Bahasa Sunda, Bahasa Jawa, Batak, Madura, Bahasa Bugis, Bahasa Minangkabau, 

Bahasa Indonesia itu Banyak dan itu Kekayaan Budaya Bangsa

Arteria Dahlan jangan sok paling Indonesia, sebab Bahasa Sunda merupakan satu dari lebih dari 655 Bahasa Daerah yang ada di Indonesia. Dan semua Bahasa tersebut merupakan Ragam Budaya Bahasa yang dimilik oleh Indonesia. Juga merupakan kekayaan yang harus dihormati. Unesco saja menghormati bahasa dan Budaya di seluruh dunia, apalah arti seorang Arteria Dahlan meremehkan orang yang berbicara Bahasa Sunda. 

Bahasa di Indonesia itu banyak macamnya, di Aceh lebih dari 7 Bahasa, Sumatera Utara memiliki lebih dari 5 Bahasa, Riau lebih dari 5 Bahasa, Sumatera Barat lebih dari 3 Bahasa, Jambi lebih dari 7 Bahasa, Bengkulu lebih dari 6 Bahasa, Sumatera Selatan lebih dari 7 Bahasa, Lampung lebih dari 6 Bahasa, Bangka Belitung lebih dari 2 Bahasa, Bali, NTB, NTT, Kalimantan, Sulawesi, Gorontalo, Maluku, dan Papua, masing-masing daerah punya bahasanya tersendiri. Jadi kalau orang berbicara di forum resmi, tapi sesekali memakai bahasa Daerah itu bukan pelanggaran Bung, mereka menghargai bahasa dan budayanya masing-masing. 

Bung Arteria juga dipersilahkan menggunakan bahasa Ibu dengan sesama suku bangsa yang sebahasa, dan itu bukan kejahatan atau pelanggaran pidana atau kode etik apapun, selama wajar-wajar saja menggunakannya. Kecuali di Forum tersebut dia 100 persen menggunakan bahasa sendiri baru protes.  

Arteria Dahlan, Bersikap Jantanlah, Meminta Maaflah kepada Masyarakat Sunda

Sampai saat ini dengan pongahnya Arteria Dahlan bahkan tak mau mengucapkan permintaan maaf kepada seluruh masyarakat Sunda ketika diminta meminta maaf di TVOne. Beliau bahkan bicara kesana kemari yang tidak substansi dari apa pokok permasalahan yang menyakiti warga masyarakat Sunda. 

Ridwan Kamil sebagai Gubernur dan Pak Uu sebagai Wakil Gubernur bahkan sudah meminta agar Arteria Dahlan meminta maaf. Sepertinya kepongahan dan gengsinya sangat tinggi, entah ke depan kalau reaksi masyarakat Sunda semakin besar, mungkin dia akan segera terbata-bata meminta maaf. Masyarakat Sunda yang santun, biasanya akan memberikan maaf jika kepongahan Arteria Dahlan ini ditindaklanjuti dengan permohonan maaf.

Sebagai anggota DPR yang masih vokal dan masih membutuhkan karir ke depan, Arteria Dahlan bisa dengan kerendahan hati meminta maaf kepada seluruh Masyarakat Sunda, itupun kalau mau, kalau nggak kita bisa melihat dan menjadikan catatan, mudah-mudahan anggota parlemen ke depan didisi oleh orang-orang yang cerdas dan santun, Kuncinya kita harus tahu dan saling menghargai ragam budaya yang dimiliki oleh Bangsa Indonesia. Salam Indonesia hebat, Great Indonesia...!

-Alimudin Garbiz (Calon Presiden Indonesia 2034)

   Anggota Caraka Sundanologi Bandung Jawa Barat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun