Â
Do'a Ibu
Alhamdulillah aku bisa menyelesaikan program sarjana di salah satu perguruan tinggi swasta yang berlokasi di Malang, Jawa Timur. Gelar yang telah aku peroleh merupakan suatu keajaiban dari do'a ibu kepada Allah SWT. Ibuku setiap saat berdo'a agar anaknya yang tercinta segera menyelesaikan kuliah di tengah-tengah kondisi keuangan keluarga yang sangat memprihatinkan.
Ayah dan ibuku berlatar belakang sebagai petani di sebuah desa kecil Kec. Tanah Merah Kab. Bangkalan Jawa Timur. Sebagai seorang petani yang bergantung pada faktor cuaca untuk memenuhi kebutuhan hidup baik pangan maupun sandang. Aku berinisiatif untuk mecari tambahan pemasukan uang, untuk meringankan beban biaya kuliah yang tanggung oleh ayah dan ibuku.
Setiap aku ingin melakukan hal-hal baru, aku pasti meminta pendapat ibu. Hal ini masih teringat jelas dalam anganku, ketika aku harus memilih kuliah atau pekerjaan. Sebelum aku wisuda sarjana, aku mendapatkan kesempatan bekerja di salah satu perusahaan pemerintah di jakarta. Sekitar satu tahun aku bekerja tinggal di jakarta, sedangkan untuk kuliah tinggal skripsi.
Proses skripsiku berlangsung sangat lama. Hal ini disebabkan oleh dua faktor. Pertama, jarak yang jauh antara malang dan jakarta menurunkan motivasiku untuk segera menyelesaikan skripsi. Kedua, dosen pembimbing yang tidak mengenal rasa kemahasiswaan atau menyalahkan yang telah dibenarkan (revisi skripsi). Sehingga membuat status mahasiswaku terancam atau DO (drop out). Dari kedua faktor tersebut, aku harus menentukan pilhan.
Aku memohon do'a restu ibu untuk menyelesaikan kuliah dan resign dari pekerjaan. Setelah itu, aku kembali ke malang untuk fokus pada proses skripsiku. Do'a ibu sangat terasa ketika aku berhadapan dengan dosen pembimbing skripsi dan dosen penguji skripsiku. Dosen pembimbingku seolah-olah seperti ibuku sendiri yang mengayomi dan mengarahkanku dengan penuh kasih sayang, meskipun aku melakukan kesalahan yang fatal. Begitu juga dosen pengujiku, setiap pertanyaan yang disampaikan solah-olah mengandung jawabanya. Keajaiban ini terjadi, karena keajaiban do'a ibu kepada Allah SWT.
Do'a ibu lebih utama dari seribu wali, ibu tiga kali lebih utama dibandingkan ayah, ibu lebih keramat dibandingkan dengan benda apapun, surga berada dibawah telapak kaki ibu.
Seorang anak tidak akan pernah bisa membalas peran ibu yang telah diberikan, ibu tidak pernah menuntut balas atas peranya, kasih ibu bagaikan udara yang tidak pernah habis, kasih ibu kepada beta sepanjang masa.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H