Mohon tunggu...
Alimoel Soekarno
Alimoel Soekarno Mohon Tunggu... -

aku hanya ingin menulis

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

PSSI Di Masa Transisi Yang Panjang

22 Desember 2011   00:31 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:55 426
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Vox Populi Vox Dei - Suara Rakyat Suara Tuhan... ungkapan yang tepat untuk menggambarkan kekisruhan yang terjadi di persepakbolaan nasional saat ini. Lebih dari 2/3 klub dan 27 pengprov PSSI meneriakkan suara, yang seolah pengurus PSSI ini pekak telinganya... sunyi tanpa nyanyian. Apa yang bisa kita gambarkan bila hampir seluruh klub dan pengprov PSSI mengatakan pengurus PSSI keliru? berarti ada yang salah dengan ini... bisakah kita vonis semua klub dan pengprov itu bersalah? yang ada kemungkinan PSSI salah. Jangan langsung memvonis gitu dong... yah kenapa tidak dikomunikasikan? Barcelona-Santos sudah selesai di Jepang, Djohar belum pulang juga? untuk sekedar menemui "anak-anaknya" yang setia menunggu Djohar di PSSI untuk menyampaikan keinginan mereka.

Setelah kepemimpinan Nurdin yang korup, PSSI seperti liar mencari sisa-sisa "anak buah" Nurdin. Padahal semua sudah sumpah setia bersama pengurus sekarang, kenapa mereka dibantai?

1. Pemecatan Riedl, kesalahan besar dalam sejarah sepakbola nasional... Riedl sedikitnya berjasa membangun mental pemain Timnas untuk lebih percaya diri. Riedl dipecat bukan karena prestasi yang buruk (8 kali menang dari 9 pertandingan resmi) tapi karena dianggap antek Nurdin... jaman LPI Perjuangan para pemainnya tidak dipanggil oleh Riedl... padahal memang sedikit sih yang berkualitas di LPI saat itu disamping dia berada dibawah ancaman Nurdin... percayalah Riedl hanya pengen cari makan, tidak tahu itu politik sepakbola Indonesia

2. Mengangkat Wim Rijsbergen sebagai pengganti Riedl, Wim memang pesepakbola top dijamannya... tapi karier kepelatihannya tidak mulus. Sebelumnya Wim adalah Asisten pelatih di Trinidad & Tobago, kemudian naik menjadi pelatih Timnas Trinidad. Disana kariernya tidak lama setelah terlibat percekcokan dengan pemain Timnas trinidad, Wim dipecat (hanya 6 bulan). belum ada bukti Wim sukses melatih Timnas suatu negara, bedanya dengan Riedl, disamping sudah mengenal karakter pemain Asia Tenggara.... Riedl pernah sukses melatih Vietnam.

3. Pembersihan ditubuh PSSI berlanjut, kali ini Asisten Timnas terkena dampaknya... padahal jika kita mau jujur kenapa pergantian secepat itu, dua minggu sebelum bertanding dengan Turkmenistan. kemudian Manager Timnas ikut dipecat... apa salah Imam? oh mungkin dia anak buah Bakrie Brothers, salah yah? kemudian penggantinya adalah orang yang sama sekali tidak pengalaman di Timnas, Limbong salah satunya (kalau Bob Hippy mungkin ada pengalaman) kemudian Asisten Timnas ditunjuk Liestiadi yang kentara sekali menjilat PSSI (sangat bernafsu untuk ada di Timnas), apa prestasi dia? setelah ditinggal RD... Wim langsung keok terus... artinya komponen pembina di Timnas ada yang nggak beres.

4. Mengganti Pengelola Liga, kenapa serba mendadak? idealnya mengganti pengelola itu satu tahun berjalan setelah sosialisasi sebelumnya.. ini juga sebagai sarana belajar kepada pengelola selanjutnya bagaimana mengelola Liga dengan baik, agar lebih baik dari sebelumnya (bukan dari nol kembali). Dan mekanisme sosialisasinya melalui kongres, karena yang menjalani Liga itu adalah klub juga... merekalah yang pertama kali diarahkan.

5. Mengganti Format Liga... dengan alasan yang tidak masuk akal... 6 klub otomatis di Liga tertinggi, What the Fact! alasannya ada karena berada di kota besar, apa-apaan ini?

6. Mengampuni klub yang diputus dipecat tanpa melalui mekanisme kongres... keputusan Pemecatan melalui kongres kok pengampunan tidak? MPR memecat seseorang, tapi Presiden(eksekutif) mengampuni... lucu sekali pengurus PSSI kita ini...

7. Memecah belah Klub, baru kali ini ada dalam sejarah... Persija pecah jadi dua, Arema jadi 3, Persebaya dan PSMS jadi 2... Beberapa klub terpecah kok malah dilestarikan. Kasus Persija paling mencolok... Kenapa Persija yang nyata2 yang punya pemain, tempat dan sebagainya dikalahkan oleh Persija yang hanya punya Legalitas Perusahaan... kalau begitu mungkin saya bisa bikin Persib hanya modal Legal perusahaan! trus mau dibawa kemana sepakbola ini kalau "Devide et Impera" dilestarikan pengurus PSSI?

8. Bim Salabim... PSMS tercipta dalam dua hari, lucunya sepakbola kita ini... dalam dua hari sebuah klub berdiri dan langsung masuk slot puncak Liga... wow

9. Menghukum klub dengan semena-mena... Kenapa tidak dipanggil dulu itu klub-klub yang dianggap bermasalah trus dihukum... tapi ini sanksi langsung dijatuhkan. Ibarat dipenjara tanpa proses pengadilan, kita sebut apa ini? ya diktator! Otoriter tidak masalah tapi kalau sudah menjurus diktator ya salah... 8 klub dihukum (kini jadi 11, SFC akhirnya dihukum. PSIM dan Persita menyusul)

Bisa disebutkan tim besar mana yang asli dulunya berdiri(memang dari dulu dibentuk) yang bertanding di IPL? hanya Semen Padang! yang lain kemana? saya awalnya menaruh harapan yang besar pada pengurus yang sekarang, saya benci Nurdin yang korup... tapi saya juga benci kalau sepakbola Indonesia kacau seperti ini.

Haruskah persoalan statuta PSSI dibawa ke Pengadilan Sipil atau ke MK? bercermin pada FIGC (PSSInya Itali) tidak diharamkan suatu persoalan didalam Sepakbola dibawa keranah publik/Pengadilan Sipil. Harapan kita semua PSSI kembali bersatu.. entah apa caranya yang penting sepakbola, pemain, pelatih dan semua komponen sepakbola tidak ikut menjadi korban karena politik

Tambahan:

Saya mendukung sosialisasi kebijakan PSSI apapun itu, tapi dengan mekanisme yang benar... menurut siapa? menurut semua komponen sepakbola kita, agar dikemudian hari tidak ada lagi kisruh seperti ini. Perlihatkan bahwa PSSI itu netral, tidak menampakkan memihak suatu kelompok... contohnya rapat selalu di jenggala (rumah Arifin Panigoro), trus selesaikan kasus dualisme, trialisme pada klub2 anggota... damaikan mereka semua... jangan Persija yang sah sudah mengelola sejak lama malah di ganti Persija eks LPI (Jakarta FC)... kenapa tidak diadvokasi agar Persija lama bisa tetap eksis dan Jakarta FC juga masih bisa berkarya tanpa menciderai orang lain.

Malam ini terakhir saya seolah-olah memihak ISL - Bakrie Brothers padahal saya tidak suka ketidakadilan saja http://olahraga.kompasiana.com/bola/2011/12/13/titik-awal-perang-pssi/... dan masalah sepakbola kita beruntun terjadi menurunkan citra PSSI... Kalau mau dari nol ya dari nol jangan mengadopsi suatu kelompok kemudian membabat kelompok lainnya...  silahkan rekonsiliasi dengan damai... semoga akhir tahun ini semua kelompok kembali bersatu dalam satu atap... PSSI

Maafkan tulisan saya terkesan bikin panas hehehe... maklum saya hanya suporter yang bereaksi bila melihat klub khususnya dan sepakbola Indonesia umumnya diobrak-abrik kekuatan tertentu :) ISL ilegal karena tidak diakui PSSI, semoga bisa kembali dirangkul untuk memajukan bangsa... Amien

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun