Mohon tunggu...
Alimbaron
Alimbaron Mohon Tunggu... Ilmuwan - Membaca dan menulis

Jika ingin mengenal dunia maka membacalah dan jika ingin di kenal dunia maka menulislah

Selanjutnya

Tutup

Bola

Kronologi Meninggal Dunianya 127 Supporter Usai Pertandingan Arema vs Persebaya di Kanjuruhan Malang

3 Oktober 2022   01:03 Diperbarui: 3 Oktober 2022   01:23 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Berikut kronologi meninggalnya 127 suporter setelah laga Arema vs Persebaya di stadion Kanjuruhan Malang pada hari Sabtu 01 Oktober 2022.

Kick off di mulai dan pertandingan berjalan aman, tampa adanya kericuhan sedikit pun, yang ada hanya supporter arema yang saling melontarkan psywar ke arah pemain persebaya.

abak pertama selesai, dan saat jedah dan istirahat, ada sekitar 2 - 3 kericuhan sedikit di tribun 12 - 13, yang bisa di amankan oleh pihak yang berwewenang.

Babak kedua berlangsung, dan tim Persebaya berhasil mencetak gol nya yang ke tiga, Arema FC semakin tampil menyerang menggempur pawang Persebaya tapi tidak ada gol yang tercipta, semakin banyak serangan, semakin gemas juga supporter menonton nya.

Hingga peluit akhir di bunyikan Arema FC tidak bisa menambah gol nya dan harus menerima kekalahan, di sinilah awal mula tragedi di mulai, setelah peluit di bunyikan, para pemain Arema FC tertunduk lesu dan kecewa.

Pelatih Arema FC dan manager tim mendekati tribun timur dan menunjukkan gestur minta maaf ke supporter, di sisi lain, ada satu supporter yang dari arah tribun selatan  nekat masuk dan mendekati Sergio silva dan Maringa terlihat sedang memberikan motivasi dan kritik kepada mereka.

Kemudian ada lagi beberapa oknum yang ikut masuk untuk meluapkan kekecewaannya kepada pemain arema, terlihat john alfrizie mencoba memberi pengertian kepada oknum" tersebut.

Namun, semakin banyak mereka yang berdatangan, semakin ricuh kondisi stadiun karna berbagai sisi stadion juga ikut masuk untuk meluapkan kekecewaan ke pemain.

Di ikuti dengan lempar - lempar berbagi macam benda ke lapangan, dan para supporter semakin tidak terkendali, akhirnya pemain di giring masuk ke ruang ganti dengan kawalan pihak yang berwajib.

Setelah pemain masuk, supporter makin tidak terkendali dan makin banyak masuk ke lapangan,

Pihak aparat juga melakukan berbagai upaya untuk memukul mundur para supporter, yang menurut supporter Arema FC sangat sadis dan kejam, di pentung dengan tongkat panjang, satu supporter di kroyok aparat, di hantam tameng, dan banyak tindakan lainnya.

Tapi saat aparat memukul mundur supporter di sisi selatan, supporter dari sisi utara yang menyerang ke arah aparat, karena semakin banyak nyak supporter yang masuk ke lapangan dan kondisi sudah tidak kondusif.

Aparat menembakkan beberapa kali gas air mata ke arah supporter yang ada di lapangan, silih berganti supporter yang menyerang aparat dari selatan dan utara yang akhirnya, selain hujan lemparan benda dari sisi tribun, di dalam juga ada aksi tembak - tembakan gas air mata ke arah supporter.

Terhitung puluhan gas air mata sudah di tembak kan ke arah supporter, di setiap sudut lapangan telah di kelilingi gas air mata, ada juga yang langsung di tembak kan ke arah tribun penonton, yaitu di tribun sepuluh.

Para supporter yang panik karena  gas air mata, semakin ricuh di atas tribun, mereka berlarian mencari pintu keluar, tapi sayang pintu keluar sudah penuh sesak karena para supporter yang panik terkena gas air mata.

Banyak ibu - ibu wanita - wanita orang tua dan anak ank kecil yang terlihat sesak tidak berdaya, tidak kuat ikut berjubel untuk keluar dari stadion terlihat mereka sesak karna gas air mata, seluruh pintu keluar penuh dan macet.

Di dalam stadion mereka sesak karna gas air mata yang sudah di tembakkan ke berbagai arah, sedangkan untuk keluar stadion pun nggak bisa karena macet penuh sesak di pintu keluar, di luar stadion pun banyak yang terkepar dan pingsan karena efek terjebak di dalam stadion yang penuh gas air mata.

Dan sekitar pukul 22 : 30 juga masih banyak insiden pelemparan batu ke arah mobil aparat, dan pengeroyokan  supporter terhadap aparat yang di anggap mengurung supporter  di dalam stadion dengan puluhan gas air mata, dan terjadi  beberapa tembakan  gas air mata kembali di luar stadion, lebih tepatnya di sekitar tribun trinbun kanjuruhan.

Kodisi di luar stadion kanjuruhan sudah sangat mencekam, banyak supporter yang lemas bergelimpangan, teriakan dan tangis wanita, supporter yang berlumuran darah, mobil hancur, kata - kata makin dan amarah, batu batako, besi dam bambu berterbangan, dan 1 oktober 2022 menjadi titik terendah bagi supporter Arema FC.

Tampa mengurasi rasa hormat kepada keluarga korban di sini saya memberikan informasi yang jelas yang menjadi kronologi dari kajadian itu.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun