Mohon tunggu...
Alima Syahidah Zahwa
Alima Syahidah Zahwa Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN Jakarta

Suka membaca konten berkaitan dengan psikologi

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Miris: Lonjakan Kasus Bunuh Diri, Bunuh Diri Bukanlah Tren!

24 Desember 2023   17:52 Diperbarui: 24 Desember 2023   18:15 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika seseorang sedang dalam fase ketidakberdayaan, kadang mereka tak lagi butuh solusi dari orang lain karena sudah gelap mata atau mumet dengan semua yang terjadi. Terkadang mereka hanya butuh didengar dan diberikan dukungan. Oleh sebab itu, penting bagi kita untuk memberikan support terbaik kepada mereka.

'lo itu berharga, masih banyak yang peduli sama lo, dan lo ga sendirian'

'gue akan ada di sini untuk lo, lo bisa ceritain semuanya sama gue'

'gue ga mau kehilangan lo!' 

Mungkin hanya dengan mengatakan kalimat di atas dan menjadi pendengar yang baik, tanpa sadar kita telah menyelamatkan satu nyawa. Benar, saat ini mereka tak butuh apa pun, mereka hanya butuh dukungan karena di fase itu mereka hanya merasa kesepian, sendirian, dan merasa tak berharga.

Dengan adanya lonjakan kasus bunuh diri, jika kita sebagai orang tua maka awasilah tontonan anak karena bisa saja anak mencontoh hal negatif darinya. Ingat! Anak adalah peniru ulung! Namun, jika kita berposisi sebagai pendengar dan tahu bahwa ada teman yang sedang tidak beres maka janganlah ragu untuk mencoba bertanya tentang keadaannya dan berikanlah dukungan yang terbaik. Tanpa kita sadari, mungkin kalimat-kalimat singkat dan terlihat sepele dari kita dapat menyelamatkan nyawa seseorang. Ingat! Mereka hanya butuh teman cerita dan dukungan! 

Daftar Pustaka

Valentina, T. D., & Helmi, F. A. (2016). Ketidakberdayaan dan Perilaku Bunuh Diri: Meta-Analisis. Buletin Psikologi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun