Mohon tunggu...
Ali Masut
Ali Masut Mohon Tunggu... wiraswasta -

low profile

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sistem PSB ONLINE Harus Dikaji Ulang

17 Maret 2014   06:27 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:51 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mendekati tahun ajaran baru tentunya orang tua cukup bingung, dimana keperluan untuk biaya melanjutkan sekolah bertambah besar.

Di ikuti oleh sistem Penerimaan Siswa Baru secara online yang rata-rata masyarakat dan orang tua umumnya kurang paham akan sistem tersebut, mungkin para orang tua hanya paham dengan sistem daftar langsung di sekolah yang dituju.

(sumber gambar : google )

“ Saya belum paham tentang PSB online ini, saya mau cari info dulu , saya takut anak saya tidak kebagian jatah bangku di SMP Negeri “ ( ucap seorang ibu yang baru mendaftarkan anaknya di SMP Negeri ).

dan hanya beberapa orang tua menerima sosialisasi sistem PSB Online.

Dari analisa, memang sistem PSB Online mempunyai nilai plus, yakni untuk menghemat kinerja, karena menggunakan sistem online komputer, mengurangi resiko bermain dari belakang “ titip”, sekolah negeri yang tidak mempunyai daya tarik tidak akan kekurangan siswa.

akan tetapi dari proses riil dilapangan ternyata banyak orang tua yang kurang faham akan mendaftar PSB online di internet    ( “ saya sudah tua mas, tidak pernah pegang komputer.. pokok anak saya sekolah negri saya sudah bangga” akui seorang bapak yang bingung tentang sistem PSB Online ) , dan sekalipun banyak orang tua yang mengeluh karena jaringan akses pendaftaran yang sangat sulit dibuka, beberapa pakar IT menambahkan, hal itu karena server PSB Online yang tidak mampu menangani jumlah pendaftar online sehingga server bermasalah dan jaringan menjadi lemot, coba bayangkan jika banyak orang yang ingin berkunjung ke rumah anda tetapi pintu rumah dan ruangan anda tidak cukup untuk menampung tamu tersebut, wahh… sukur2 kalo pintu rumah tidak jebol karena banyak yang berdesakan masuk .

Kita bisa saja memanfaatkan kecanggihan teknologi tetapi kalu sudah begini kita belum siap menghadapi dampak kecanggihan tersebut, bukan hanya sekedar sebuah “ Prestige” dan “Melek” teknologi dimata masyarakat, tetapi kita harus tahu kinerja dan fungsionalnya serta keefektifan dari berbagai aspek dan meminimalisir resiko.

lebih baiknya sistem PSB Online ini harus dibenahi dan dikaji ulang.

~Ali Mas'ut~

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun