Mohon tunggu...
Ali Masut
Ali Masut Mohon Tunggu... wiraswasta -

low profile

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Kursi

24 Maret 2014   07:11 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:34 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tentunya tidak asing lagi dengan benda ini.

Dikursi dimana kita bisa melakukan banyak hal.

Mulai dari melamun dikursi malas

Dikursi juga kita terbiasa melakukan pekerjaan dengan tenang

Dikursi juga kita bisa berkumpul dan berdiskusi tercipta suatu kesepakatan

Dikursi mencairkan suatu rasa kebersamaan dengan keluarga dari sarapan hingga minum teh bersama

Kursi sebagai pelengkap fasilitas dalam kegiatan menunggu

Menunggu dari suatu proses

Hingga pada akhirnya kita tertidur akan kelelahan dan terbuai akan kenyamanan kursi

Sampai orang tidak sadar bahwa sebagian aktivitasnya dihabiskan di kursi

Sangat penting arti “KURSI” untuk kita

Dimulai dari hal sederhana yang bisa membuat kita bahagia

Hingga terbuai dalam sandaran kursi panas

Memang menyenangkan dan menantang dalam suatu perebutan kursi kehidupan

Dimana kedudukan kita bisa dinilai kongkrit dalam suatu tatanan sosial

Saya jarang memandang dari segi kursi karena hakekat dan fungsinya sama saja

Mulai dari kursi pemimpin, kursi kepala bagian atau kursi buruh

Iya.. sama saja… tidak ada yang bertahanlama dalam kursi tersebut

Sepantasnya kita bersyukur atas adanya kursi,

Dalam berbagai bentuk

“Dhingklik”, “Kursi”, “Sofa”, “Jok”, atau hal yang membuat duduk dan merasa nyaman

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun