Mohon tunggu...
Ali Masut
Ali Masut Mohon Tunggu... wiraswasta -

low profile

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Aborsi dan Kemudahannya

1 Agustus 2014   11:30 Diperbarui: 18 Juni 2015   04:42 934
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_350475" align="aligncenter" width="648" caption="Ilustrasi/Kurator (Shutterstock)"][/caption]

Sudah menjadi santapan berita televisi setiap hari, bahkan kasus pembuangan bayi hampir setiap hari ditayangkan memenuhi rubrik kasus.

Memang terasa pilu ketika nyawa sudah tidak lagi berharga dikandungan, entah terjadi dari hubungan di luar nikah atau mereka yang menghindari aib dan rasa malu di masyarakat.

Saya terperanjat ketika melihat banyak iklan baris di internet yang menjual obat aborsi( dikatakan obat telat haid, telat datang bulan, penggugur kandungan ) dengan nama obat : sejenis Misoprostol, Cyototec, Mifeprex, Arthrotec, Oxaprost , Cyprostol, Mibetec, Prostokos , Misotrol.

Banyak sekali yang sudah menyediakan secara terang-terangan obat aborsi tersebut di internet, sangat lengkap dengan Pin BB dan Nomor Ponsel yang bisa dihubungi.

Bagaimana tidak terjadi kasus “buang bayi” dan aborsi ? karena kemudahan sesorang untuk mendapatkannya dan mengkasesnya sendiri.

Bahkan ada yang menawarkan jasa aborsi secara online, dan secara sengaja membikin tutorial / panduan aborsi secara aman, dengan slogan iklan menjual obat aborsi yang aman dari umur kandungan 2 minggu hingga 4 bulan.

Mengingat kasus aborsi diatas merupakan suatu krisis moral, yang disebabkan oleh pergaulan bebas, minimnya pengetahuan seks dan pengawasan orang tua yang lemah, hilangnya kesadaran beriman dalam agama.

Remaja memang suatu masa yang indah dan sering mengedepankan emosi yang labil hingga mendapatkan pengalaman mengenai seks. Apabila meraka salah jalan umumnya meraka memilih jalan pintas yakni aborsi. Aborsi dengan cara mereka sendiri sehingga menghemat biaya medis dokter, tapi dari fakta yang ada bukan keberhasilan aborsi yang di inginkan tetapi timbul masalah baru, dari pendarahan yang hebat, shock/trauma, hingga kecacatan permanen (rahim yang cacat).

Sampai disini saya tidak percaya begitu saja dengan kemudahan aborsi tersebut,

Saya bertanya kepada teman  yang kebetulan seorang sales obat di apotek, dan ternyata hasilnya memang benar obat tersebut di jual bebas di apotek tetapi harus kenal dengan pegawai apotek dan meninggalkan copy identitas diri untuk laporan kepada distributor obatnya, dan tingkat keberhasilan obat tersebut yakni 40-60% , dikatakan apabila kandungan lemah maka jabang bayi yang diaborsi akan mati, namun apabila kandungan rahim si ibu kuat maka bisa jadi anak yang dikandung tetap hidup tapi nantinya cacat.

Tidak sampai disitu, saya mencoba menghubungi No Telpon yang tertera di iklan internet,dan hasilnya penjual hanya mau transaksi online tanpa di ketahui identitas dan enggan diajak transaksi langsung yang nyata. Mereka ( penjual) hanya minta data kita lengkap beserta alamat jelas, selepas itu mereka tidak mau berbicara panjang lebar.

Terkait dengan kasus aborsi dikalangan remaja , peran keluarga sangat penting terutama orang tua, hingga pendidikan seks dan pengetahuan tentang aborsi yang mengarahkan pada hal positif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun