Mohon tunggu...
Ali Manshur
Ali Manshur Mohon Tunggu... Mahasiswa - Independen

Hanya menyalurkan rasa gabut dengan menyajikan konten yang berbau masa lalu yang dimana membuat anda akan gamon (gagal move on). Jika ada kritik atau saran silahkan dan sangat dianjurkan. Mari belajar bersama bermanfaat kepada orang lain, walau hanya dengan kata. Matur thank you

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Arsitektur Gapura di Masjid Sunan Ampel Surabaya

28 Desember 2022   10:54 Diperbarui: 28 Desember 2022   11:11 1842
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://indrajatim.com/

PENDAHULUAN

 Dalam proses islamisasi di Indonesia, islam mampu menjelma dengan realitas yang ada. Seperti penyebaran islam yang dilakukan oleh para Walisongo yang dimana dalam prosesnya tidak langsung mengajarkan islam ala Arab atau Timur Tengah, tetapi melihat situasi dan keadaan sekitar. 

Selain itu dalam penyebaran islam tak lepas dari konstruksi sebuah bangunan dalam kebudayaan yang kini menjadi peninggalan bersejarah seperti masjid, makam, madrasah, pesantren, keraton/istana, dan pusat kota.

 Masjid merupakan bangunan yang dianggap suci bagi orang-orang muslim yang digunakan untuk beribadah dan kegiatan keagamaan lain. Bangunan masjid dengan bentuk arsitektur yang unik dan memiliki sejarah didalamnya akan menjadi salah satu objek wisata religi didaerahnya. 

Arsitektur dalam islam merupakan suatu seni keindahan dari sebuah bangunan yang tercangkup dalam Islamic Culture untuk memenuhi kebutuhan jasmani dan rohani. 

Jasmani yang tidak lain adalah untuk menampung kegiatan manusia. Sedangkan rohani, karena islam berpengaruh amat mendalam terhadap kehidupan kejiwaan manusia.

 Salah satu masjid yang menjadi pusat penyebaran islam pada masa Walisongo adalah Masjid Agung Sunan Ampel Surabaya. Di dalam kawasan Masjid Ampel terdapat makam, gapura dan dua buah masjid yang saling berhadapan yang menjadi keunikan dari Masjid Ampel. 

Keunikan tersebut masih berlanjut pada segi arsitektur yang dimana mengalami akulturasi antara Islam dan Hindu-Jawa. Selain itu terdapat gapura dan atap masjid berbentuk tajuk yang menjadi ciri khas dari masjid kuno.

 Akulturasi terjadi apabila beberapa kebudayaan saling berhubungan secara intensif dan terus menerus dalam jangka waktu yang lama, kemudian masing-masing kebudayaan saling menyesuaikan diri tanpa menghilangkan kebudayaan aslinya. 

Hal ini yang terjadi terhadap Majid Ampel yang dimana memiliki ciri arsitektur akulturasi Jawa-Arab. Hasil akulturasi tersebut menghasilkan seni arsitektur yang indah dan menarik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun