Mentari mengintip di sela bukit
Binarnya menyirami pohonan rimbun
Lalu berkata dengan lirih
"Bangun sang pembual"
Ia pun merekah mata sipitnya
Memandang dari sisi cangkir kopi
sisa argumentasi semalam
Diraihnya cangkir dengan tertatih-tatih
Saling pandang dengan mata sayu
Mengatakan di cangkir kopi
"Kita terbengkalai kawan"
Pun ia bangun dari ringkihnya
Membuka mulut tenda yang mulai menggerutu
Berdiri gagah dan transparan
Berlari ke timur di pagi
dan sempoyongan ke barat saat sore
Di malam ia terbengkalai
di bawah bau tembakau
Memejamkan mata dan diselimuti rintihan jiwa sendiri
Ahmad Ali Manshur
1 Januari 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H