Ibu ...
Tahun ini aku belum bisa menapakkan
kaki di rumah bu.
Belum bisa menikmati kue nastar
yang engkau buat dengan hikmat.
Belum bisa memeluk mu di ruang-ruang waktu
Belum bisa mencium kaki suci yang telah
menginjaki lumpur sawahan
Ibu ...
Tak perlu cemas denganku
Tak perlu menangis bila aku lapar
Tak perlu begadang tuk menjagaku
Ibu ...
Aku disini mewujudkan doa-doa
malam kantukmu,
yang terbawa embun di setiap pagi.
Bila rindu hanya menatap muka gadget
yang di sana ada senyum pelangimu.
Terima kasih ibu ...
Untuk setiap naungan doamu
Terima kasih ibu ...
Untuk setiap air mata sucimu
Terima kasih ibu ...
Untuk segala hal yang kini membuatku
berdiri di bentala
Sepucuk surat ini akanku titipkan di setiapÂ
suara sayup adzan subuh.
Dengan terbungkus doa untuk malaikat
tanpa sayap.
Untuk yang terakhir dari aksara ini
Terima kasih dan maaf belum bisaÂ
Mewujudkan doa malam kantukmu, ibu ...
Ahmad Ali Manshur
22 Desember 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H