Mohon tunggu...
Ali Maksum
Ali Maksum Mohon Tunggu... Guru - Education is the most powerful weapon.

Guru, Aktifis dan Pemerhati pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menciptakan Supervisi yang Nyaman di Sekolah

6 Mei 2024   07:30 Diperbarui: 6 Mei 2024   10:43 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

b. Jangan lakukan kritik di hadapan umum.

Satu hal yang sering terjadi adalah kadang seorang observer atau dalam hal ini kepala sekolah melakukan penilaian di hadapan orang banyak dengan menyebut nama seseorang. Meskipun hal terebut adalah kritik yeng membangun namun dirasa kurang tepat karena akan menimbulkan perasaan negatif dari orang yang kita kritik maupun yang mendengarnya sehingga lebih tepat jika dilakukan secara personal. Seperti kita menyanjung seseorang di hadapan orang lain, mungkin efeknya akan membangkitakan rasa bangga orang tersebut namun akan menimbulkan perasaan tidak baik orang lain karena merasa didak disanjung di froum yang sama.

c. Meminta untuk mengkritik dirinya sendiri.

Hal inilah yang jarang dilakukan oleh seorang superviser. Dalam proses supervisi kadang terjebak dalam posisi senior menilai junior, uperior menilai inferior dll sehingga pemilihan kata yang dipilih adalah justifikasi penuhh tanpa memberikan kesempatan orang yang kita supervisi memberikan pendapatnya dan cenderung mendengar secara pasif namun sejatinya supervisi dg model coaching adalah hal yang sangat tepat karena memberikan kesempatan orang yang kita supervisi. Sebelum memberikan umpan balik berikanlah kesempatan kepada orang yang kita supervisi untuk menilai dirinya sendiri dengan kalimat seperti, 

"Ok, baik bapak/Ibu bagus sekali dalam proses pengamatan tadi bapak/Ibu sudah memberikan........menurut Bapak/Ibu hal apa saja yang perlu dibenahi dan diperbaiki dari penampilan tadi ....  "

 

d. Berikan umpan balik yang positif dulu sebelum memberikan kritik.

Proses ini membutuhkan pendapat yang jujur dari seorang supervisor. Memberikan sisi-sisi positif seblum memberikan umpan balik adalah hal yang positif untuk membangkitkan rasa percaya diri dan kebanggaan oleh penerima kritik. Penerima kritik akan berfikir negatif dan merasa dicari kesalahannya karena observer hanya menilai hal negatif yang terlihat tanpa menilai hal positfnya. Teknik ini dapat dilakukan seperti rangkaian kalimat

"Baik Bapak/Ibu sepanjang pembelajaran tadi bapk/Ibu sudah berjalan dengan baik sekali seperti memberikan  permainan sebelum pelajaran sehingga anak-anak sangat nyaman......Jika dilihat durasi waktu mengajar alangkah baiknya dapat memilih permainan yang lebih singkat agar pembelajaran lebih efektif"

Usahakan hindari kata `tetapi dan namun` karena setika kita menyanjung terus disambung denga kata `tetapi` akan lebih terdengar menjatuhkan lawan bicara meskipun sebelumnya diangkat dan disanjung.

Dalam melakukan supervisi perlu memeprhatikan tahapan-tahapan pengkondisian pra dan pasca supervisi. Berikut ini beberapa tahapan supervisi yang jarang dilakukan dan beberapa pemilihan kalimat yang tepat yang perlu dilakukan untuk menciptakan suasana nyaman dan jauh dari kesan jastifikasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun