Cara sebelumnya yang kita lakukan untuk semua pertemuan. Sampai pada akhirnya kita sudah memiliki rincian kegiatan satu ruang lingkup materi dan kebutuhan sarana prasarana. Selanjutnya kita pikirkan kebutuhan lain yang diperlukan untuk menunjang kegiatan pembelajaran.Â
Contohnya sebagai berikut:
Dengan mengetahui waktu kebutuhan, guru dapat mengatur prioritas waktu untuk menyiapkan perangkat ajar. Setelah semuanya kita rancang kita dapat melihat kembali dimensi pelajar pancasaila yang dibangun pada modul ajar tersebut. Contohnya pada mata pelajaran IPAS mengenai DAUR. Ini akan membantu dimenasi bernalar kritis, lewat kegiatan-kegiatan yang melatih proses keterampilan murid. Kemudian murid juga akan dilatih mandiri yang terbangun karena mereka akan melakukan pembelajaran mandiri dan kegiatan asesmen secara mandiri dirumahnya. Selain itu murid akan berlatih menggunakan kreatifitasnya saat merancang percobaan sendiri dan menyampaikan hasil pembelajarannya melalui berbagai media dalam pameran karya. Profil pelajar pancasila ini bisa jadi berbeda dengan modul ajar lain. Karena profil ini bergantung pada strategi pengajaran yang kita rancang. Melalui modul ajar pada kegiatan ini, misi sekolah terkait melaksanakan pembelajaran aktif, kreatif, dan menyenangkan dengan STEAM pun bisa dilakukan. Tentunya guru dapat merancang pendekatan yang berbeda sesuai dengan visi dan misi sekolahnya masing-masing.Â
Dari rancangan yang sudah dibuat akan memudahkan guru untuk membuat modul ajar yang utuh untuk satu ruang lingkup materi
Komponen-komponen di dalamnya juga bukan satu keharusan. Guru dapat menyesuaikan.Â
Murid dalam kelas memiliki kebutuhan, Kondisi dan minat yang berbeda-beda maka saat membuat modul ajar rancanglah kegiatan yang dapat mengakomodasi karakteristik murid yang beragam. Sehingga murid tentunya akan menikmati proses belajar. Sesuai dengan kata Ki Hadjar Dewantara, "Anak-anak tumbuh sesuai dengan kodratnya sendiri, pendidik hanya merawat dan menuntut tumbuhnya kodrat itu". Seperti itulah modul ini dibuat, murdi diberikan kebebasan untuk membuat tugasnya , guru hanya memberikan arahan kegiatan, pertanyaan pemandu serta umpan balik. Bekolaborasilah untuk membuat modul ajar. Bisa dengan guru yang mengajar di level yang sama, atau dalam KKG, setelah menggunakan modul di kelas lakukan refleksi sendiri atau bersama rekan guru untuk meningkatkan mutu proses pembelajaran selanjutnya. Â Guru juga dapat mempelajari lebih tentang pembelajaran berdiferensiasi.