Mohon tunggu...
Ali Maksum
Ali Maksum Mohon Tunggu... Guru - Education is the most powerful weapon.

Guru, Aktifis dan Pemerhati pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Visi Misi Satuan Pendidikan

6 Juni 2023   07:01 Diperbarui: 6 Juni 2023   07:18 20228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam pembelajaran paradigma baru pemerintah menetapkan Kerangka Dasar kurikulum untuk dijadikan acuan. Berdasarkan kerangka tersebut sekolah mempunyai kewenangan untuk merusmuskan kurikulum Satuan Operasional ditingkat satuan pendidikan yang di awali dengan visi dan misi. 

Apa yang disebut dengan visi dan misi?

Visi adalah cta-cita bersama dalam jangka waktu tertentu yang dirumuskan berdasarakan masukan dari seluruh warga sekolah. Sedangkan Misi adalah acara-cara atau upaya dalam mencapai misi tersebut. Misalnya jika kita ingin bepergian maka visi adalah tujuan yang ingin kita capai dalam rentang waktu tertentu. Sedangkan misi adalah cara untuk mencapai tujuan tersebut. 

Kurikulum Operasional bersifat fleksibel dan dinamis. Artinya satuan pendidikan dapat mengembangkan sesuai karakteristik dan kebutuhan selama selaras dengan kerangka dasar yang ditentukan oleh pemerintah. Visi misi yang merupakan komponen utama dalam kurikulum operasional di satuan pendidikan menjadi acuan dalam seluruh kegiatan pembelajaran. 

Pada praktiknya semua warga sekolah wajib berkomitmen untuk menerapkan nilai-nilai dan misi dalam kegiatan sehari-hari. Untuk itu penyusunan visi dan misi ini menjadi kunci melalui tahap analisis dan karakterisktik dan satuan pendidikanmelakukan  refleksi berkala sekitar 4-5 tahun sekali untuk memastikan visi dan misi masih relevan. 

Sebelum mengembangkan kurikulum operasionalnya satuan pendidikan melakukan analisis karakteristik yang menggambarkan keunikan lembaga dan lingkungan belajar. Satuan pendidikan  perlu menampung aspirasi warga sekolah karena visi dan misi adalah arah yang dituju oleh seluruh warga satuan pendidikan. Untuk melakukan analisis lingkungan beajar kita perlu memperhatikan:

1. Pelibatan perwakilan warga satuan pendidikan (kepala sekolah, guru, murid dan tenaga kependidikan)

2, Penggunaan data-data yang diperoleh dari situasi nyata/kondisi satuan pendidikan seperti kondisi alam, sosial budaya, sumber pendanaan, sistem dan kebijakan di daerah, kemitraan dan informasi yang sesuai.

3. Pengalokasian waktu yang cukup untuk pengumpulan, pengorganiasaian, analisis dan dokumen data.

4. Pemilahan informasi yang relevan dan menyimpulkan untuk mengembangkan strategi atau solsui yang dapat diadaptasi dengan kuisioner, wawancara, diskusi kelompok terpimpin, observasi maupun menggunkan data lain,  seperti dari raport pendidikan.

Setelah mendapatkan gambaran kebutuhan warga satuan pendidikan dan sarana prasarana, satuan pendidikan dapat menyusun visi misinya. Berikut ini adalah beberapa hal yang patut diperhatikan yaitu: 

VISI

a. Berupa gambaran masa depan yang ingin dicapai oleh satuan pendidikan.

b. Rumsukan visi yang realistis, kredibel dan atraktif.

c. Visi sebaiknya mudah dipahami, retaif singkat, ideal, berfokus.

dan untuk merumuskan misi bisa dijelaskan melalui penjelasan berikut: 

a. Pernyataan misi menunjukkan secara jelas mengenai apa yang hendak dicapai oleh satuan pendidikan.

b. Rumusan misi  selalau dalam bentuk kalimat yang menunjukkan tindakan bukan kalimat yang menunjukkan keadaan  sebagaimana kalimat yang menunjukkan visi.

c. Antara indikator visi dan rumusan misi harus ada keterkaitan secara jelas. Satu indikator misi dapat dirumuskan lebih dari satu rumusan misi.

d. Misi menggambarkan upaya bersama yang berorientasi kepada peserta didik.

Saat melakukan analisi lingkungan belajar, pastikan visi misi dan tujuan tidak bertentangan dengan kerangka kurikulum yang ditetapkan oleh pusat yaitu: 

1. Tujuan pendidikan nasional.

2. Pelajar pancasila.

3, Struktur kurikulum.

4. Prinsip pembelajaran dan Asesemen.

5. Capaian pembelajaran.

Dalam hal ini sebenarnya ada banyak cara dalam merumuskan visi dan misi. cara-cara tersebut dapat dilakukan selagi prinsip-prinsip penyusunan visi dan misi dilakukan. Salah satu contoh yang dapat dilakukan pembuatan visi misi adalah dengan cara melibatkan seluruh warga sekolah.

1. Ajukan survey untuk mendapatkan informasi sejelas-jelasnya.

Berikanlah pertanyaan murid sesuai dengan tahapan perkembangan belajaranya. kita dapat melihat beberapa contoh pertanyaan seperti  tabel di bawah ini:  

   2. Analisi jawaban wawancara dan carai keterkaitan satu dengan yang lain. Kumpulkanlah persamaan dan rumuskanlah dalam satu kalimat visi.

Bagaimana dengan misi?

Saat visi sudah dirumuskan maka bisa dimulai untuk merumuskan misi. 

1. Temukan indikator-indikator dalam kalimat visi.

2. Membuat kalimat aksi sebanyak-banyaknya dari indikator visi.

3. Kumpulkan dan analisa kalimat aksi yang sudah dibuat.

4. rumsukanlah kalimat-kalimat aksi tersebutdalam kalimat sederhana namun dengan cakupan yang lebih luas. 

Berikut ini adlaah dua contoh visi dan misi dengan konteks yang berbeda. 

Contoh pertama:

Sumber PMM
Sumber PMM
Contoh yang kedua:

Berikut ini adalah beberapa tips yang dapat digunakan dapalm proses fasilitasi dalam perumusan visi dan misi. 

Tips menyusun Visi:

a. Sesuaikan pertanyaan untuk peserta didik dengan tahapan perkembangan atau belajarnya. 

b. Tenaga kependidikan sebanrnya tidak memandang dirinya sebagai pendidik berikan pengantar bahwa bekerja di satuan pendidikan adalah pendidik, apapun peranannya. 

c. Untuk mewakili orang tua perlu cermat memilih perwalian agar representatif (Orang tua baru dan lama, orang tua kritis terhadap tujuan pendidikan untuk peserta didik dan paham alasan memilih satuan pendidikan tersebut)

d. Untuk membuat kalimat aksi yang jelas gunakan kalimat operasional yang bersifat umum yang bisa di terjemahkan menjadi kalimat spesifik  

Tip menyusun Misi, contoh: 

1. Menjadi satuan pendidikan yang menginspirasi perubahan.

2. Menginisisai aksi-aksi nyata dalam rangka mendidik masyarakat mengenai cara hidup ramah lingkungan.

 

Referensi:

1. Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan. 2021. Panduan Pengembangan Kurikulum operasional di Satuan Pendidikan. Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun