Mohon tunggu...
Ali Maksum
Ali Maksum Mohon Tunggu... Guru - Education is the most powerful weapon.

Guru, Aktifis dan Pemerhati pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Memahami Trisentra Pendidikan

22 Mei 2023   07:03 Diperbarui: 27 Mei 2023   11:37 1180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
SD Paramount. Dokpri

2, ALAM PERGURUAN.

Merupakan wadah yang mengfasilitasi pengembangan intelektual murid serta menuntun murid menemukan wawasan  ilmu pengetahuan yang lebih luas. Alam perguruan ini meliputi semua jenis dan bentuk satuan pendidikan dan berperan dalam mengembangkan kecakapan berfikir murid. Ki Hadjar Dewantara menyebutnya dengan 'Balai wiyata', disinilah bentuk intelektual murid dapat terus diasah melalui pendidikan intelektual. Akan tetapi Ki Hadjar mengingatkan kita bahwa semakin cakap kemampuan berfikir dan luasnya pengetahuan semakin kuat pula ego dan keduaniwian (materialisme). 

Akibatnya dapat menimbulkan jiwa anti sosial murid oleh karen itu alam keguruan sebisa mungkin dapat selaras dan berkesinambungan dengan hidup alam keluarga dan tidak boleh terpisah, agar murid mendapatkan kecerdasan, kecakapan berfikir dan juga kecakapan sosial emosional. Alam keguruan dianggap sebagai media perantara dari tiga wadah dasar proses pendidikan (alam keluarga, laam keguruan dan alam masyarakat).

Alam keguruan atau balai wiyata yang dulu sebagai tempat satu-satunya mengasah intelektual saat ini bentuk dan cara menuntun muridpun menyesuaikan zaman. Sebagai contoh guru melaksanakan pembelajaran daring dengan  menggunakan berbagai media. Murid mencari tahu informasi dan pengetahuan yang membutnya penasaran melalui mesin pencari pada gawainya kemudian didiskusikan bersama guru dan teman-temannya maka guru perlu memahami konteks kebutuhan belajar murid pada masa sekarang juga sekaligus menjadi mitra kolaborasi dengan keluarga. 

3. ALAM PERGERAKAN PEMUDA/MASYARAKAT

Merupakan wadah yang memfasilitasi murid untuk mengaktualisasikan dirinya untuk mengembangkan watak. Alam pergerakan pemuda/masyarakat inilah sebagai penguat pendidikan baik itu untuk kecerdasan budi pekerti  dan sosial emosional murid. Masyarakat merupakan lingkungan pembelajaran murid atau dapat dikatakan sebagai laboratorium pendidikan murid menumbuh kembangkan apa yang dia dapat dari keluarga dan perguruan. Di masyarakat pula murid membangun koneksinya dengan lingkungan dan alam sekitar, dimana dia berada untuk mengetahui siapa dirinya dan perannya di dalam masyarakat. 

Sama apa yang terjadi pada alam perguruan, majunya teknologi terhubungnya dengan satu negara dengan negara lain, melalui jaringan internet membuat kita berfikir kembali tentang definisi lama masyarakat yang semakin meluas, tidak hanya berada dilingkungan sekitar tetapi juga meluas bagian dari dunia yang tanpa sekat. Hadirnya teknologi juga membuat terbentuknya wadah-wadah baru dalam proses pendidikan murid, proses belajar murid. Sebagai contoh alam digital atau maya, alam algoritma, alam data, dan wadah atau alam-alam lain yang dibentuk dari majunya teknologi mempengaruhi cara belajar, perilaku dan aktualisasi murid diri kita.  

Maka bukan hanya definisi alam pemuda/masyarakat yang semakin luas melainkan juga cara pandang kita sebagi seorang pendidik dalam memahami bagaimana murid tehubung dengan lingkungannya. Ki Hadjar Dewantara mengatakan, "Proses pendidikan yang tehubung dengan alam-alam inilah yang akan mengantarkan murid untuk menghidupkan, menambah, dan menggembirakan perasaan hidup bersama dalam masyarakat (sosial), yang pada akhirnya menuju pada kecerdasan, budi pekerti yang berdasarkan adab kebangsaan dan semakin menguatkan hubungan antar keluarga dan keguruan, dan pergerakan pemuda/masyarakat".

Sebagai contoh keluarga menanamkan nilai kemandirian pada anak sejak dini, artinya sedapat mungkin anak diberikan kepercayaan, untuk dapat mengeksplorasi dan mengerjakan banyak hal secara mandiri. Selain itu keluarga juga menamamkan prinsip-prinsip kolaborasi, keterbukaan dan dialog.

Orang tua atau keluarga dapat membantu anak untuk mencari sumber-sumber pembelajaran yang sesuai dengan tingkat perkembangan anak apabila menemukan kesulitan maka orang tua dapat mengajak anak untuk dapat mendiskusikannya bersama guru disekolah apabila pengatahuan dan pengalaman guru disekolah belum sepenuhnya sesuai dengan kebutuhan belajar anak, maka bisa secara bersama-sama bertanya atau mencari narasumber lain yang ada disekitar. 

Guru dan murid secara bersama menggunakan mesin pencari dan sarana lain yang ada diluar sana yang dapat membantu memfasilitasi kebutuhan belajar anak. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun