Mohon tunggu...
Ali Maksum
Ali Maksum Mohon Tunggu... Guru - Education is the most powerful weapon.

Guru, Aktifis dan Pemerhati pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Identifikasi Kemampuan Membaca

18 Maret 2023   06:00 Diperbarui: 18 Maret 2023   06:15 2836
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Membaca merupakan faktor fundamental penentu keberhasilan murid dalam belajar. Peran guru SD di kelas awal sangat signifikan. Bayangkan guru sebagai  seorang ibu di dalam keluarga. Seorang ibu yang menyiapkan makanan untuk dua orang dewasa dan bayi berumur 6 bulan. Seorang ibu mempersiapkan masakan dengan berbelanja terlebih dahulu ke pasar seperti sayuran dan bahan lain yang di butuhkan. Selama dia berbelanja dia sangat mempertimbangkan kandungan nutrisi dan cara mengolah bahan-bahan tersebut karena dia harus mempertimbangkan kebutuhan specifik tiap anggota keluarga.

Sebagaimana ibu tersebut, seorang guru juga harus mempertimbangkan dalam pembelajarannya, meramu sesuai dengan rencana pembelajaran. Ruang kelas adalah meja makan bagi sang guru sedangkan makanan diposisikan sebagai materi pembelajaran dan kurikulum sebagai panduan nutrisi. Seorang guru layaknya mengetahuii serta memahami kemampuan murid dalam mencerna. Dia tidak akan memberikan materi pembelajaran dan bahan bacaan yang sama pada semua murid karena kemampuan murid yang berbeda-beda maka guru perlu mengidentifikasi kemampuan membaca awal murid.

Kemampuan membaca awal di pengaruhi oleh aktivitas membaca pra usia dini yang melibatkan semua indra yang dimiliki seperti pendengaran, penglihatan, perabaan, penciuman dan pengecapan. Banyak faktor yang mempengarui membaca seperti faktor motorik, faktor sosial ekonomi budaya faktor fisologis dan organ oralnya dsb.

Untuk memudahkan kemampuan identifikasi kemampuan membaca awal bisa diukur dengan 6 indikator berikut:

1. Mengenal bentuk dan melafalkan bunyi huruf.

Gunakan poster dan buku sebagai jembatan awal mengenali bentuk dan bunyi huruf. Kenalkan huruf dengan bunyinya bukan namanya. Tunjuklah huruf ketika membaca buku dan jangan lupa memperkenalkannya dalam konteks. Misalanya kita menyebutkan, buku, baju, bola, batu dan kita tanyakan kepada murid kata apa saja yang mempunyai bunyi yang sama dan huruf apa yang sama. 

2. Membaca suku kata.

Setelah dikenalkan huruf saatnya murid mengenal suku kata, kenalkan kartu suku kata atau buku dengan konten suku kata. Sebutkan suku kata dalam konteks misalnya ba-dak, ban-do, bang-ku

3. Sikap membaca.

Kemampuan konsentrasi murid dapat dilihat sejauh mana mereka dapat menyimak suatu bacaan. gunakan pertanyaan ini, 

a. Apakah mata mengikuti gerakan tangan saat menunjuk kata pada saat membaca?

b. Apakah murid merespon saat diberikan pertanyaan?

c. Apakah murid menunjukkan ketertarikan?

4. Pemahaman.

Untuk membantu pemahamn murid terhadap bacaan, tanyakanlah hal-hal terkait konten cerita seperti nama tokoh, lokasi cerita bahkan kita dapat menanyakan prediksi cerita berikutnya. Guru juga dapat menjelaskan makna kata bahwa huruf yang berbeda dapat mengubah makna seperti contoh "Buka" tidak sama dengan "buku", "batu" tidak sama dengan "baru".

5. Jumlah kosakata.

Mengetahui jumlah kosakata yang murid tahu juga merupakan indikator penting. Guru dapat menggunakan bahasa ibu untuk mengajarkan kosakata yang sulit. Buatlah daftar kosakata untuk di tempel di kelas baik kosakata sehari-hari atau kosakata atau diambil dari buku cerita.

6 Kemampuan menulis.

Kemampuan menulis erat kaitannya dengan kemampuan membaca. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menulis seperti menunjukkan psotur tubuh tegak, menulis dengan tekanan pas, menulis dengan tarikan garis yang benar.

Itulah enam indikasi kemampuan membaca awal yang mungkin dapat membantu guru dalam menerapkan bagaimana kemampuan awal membaca murid dapat menjadi perhatian guru.

Sumber: Hasil refleksi belajar mandiri PMM kemendikbudristek.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun