Mohon tunggu...
Ali Maksum
Ali Maksum Mohon Tunggu... Guru - Education is the most powerful weapon.

Guru, Aktifis dan Pemerhati pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pendidikan Tinggi, Apakah Etika Juga Tinggi?

15 September 2022   14:23 Diperbarui: 15 September 2022   14:35 316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Akhir-akhir ini beberapa media masa menggambarkan beberapa kejadian yang menurut kita sangat miris. Belum kasus Sambo yang main melankolis disusul berderet kasus polisi lainnya seperti perselingkuhan, oknum polisi pukul tentara ,  oknum ASN tendang motor ,  hingga berita oknum kepsek memperkosa siswa dan tentunya masih banyak lagi berita yang memalukan yang membuat hati kita berdesir menyayat hati. 

Sebelumnya di dunia pendidikan juga tercoreng tentang kelakuan rektor Universitas Lampung yang tersandung KPK hingga mengundang Mas menteri bertindak untuk mengubah skema kebijakan baru . 

Namun apakah hanya itu? tidak!, dari pondok pesantren juga tidak kalah riuh bahkan pesantren modern yang patut dibanggakan yaitu Pesantren Darussalam Gontor juga tersandung masalah kekerasan  yang hingga artikel ini tertulis belum ada sikap kepada pesantren yang dinilai oleh keluarga korban tidak terbuka dari awal. Sebelum Gontor juga ada beberapa kasus pesantren dan pendidikan keagamaan yang di coreng oleh oknum yang tidak bermoral.

Sebenarnya apa yang terjadi pada bangsa kita, khususnya dunia pendidikan kita? pendidikan yang masih terseot-seot mengejar ketertinggalannya kini harus di hadapkan pada masalah etika yang sebenarnya masalah tersebut seharusnya sudah selesai. 

Lebih menariknya lagi bahwa semua yang bersinggungan di atas adalah mereka yang dikenal luas oleh masyarakat sebagai tolak ukur, sebagi contoh dan tentunya semuanya berpendidikan tinggi. Kenapa mereka yang berpendidikan tinggi justru tidak sebanding lurus dengan moral dan etika yang juga seharusnya tinggi. 

Pergeseran Nilai.

Ada ungkapan sederhana dan menarik yang mungkin bisa menjawab hal ini. Ungkapan itu adalah, "Kenapa perempuan harus berpendidikan tinggi, nanti juga akhirnya kedapur, merawat anak dan tidak bekerja". Saya tidak akan konsen kepada perempuan atau laki-laki namun lebih kepada pemikiran darimana ungkapan itu keluar.  

Ungkapan tersebut jelas bahwa pendidikan sudah bergeser peran dan juga nilainya. Jika dulu pendidikan dimaknai sebagai proses menuju peradaban dan etika juga akhlak mulia kini orinetasi itu berubah menjadi dengan berpendidikan akan mendapatkan pangkat pekerjaan yang lebih baik, pekerjaan yang diimpikan, menjadi kaya dsb. 

Apakah hal tersbut penting untuk di bahas? sangat!. Jika orientasi pendidikan adalah akhlaq, moral dan etika maka kurikulum yang dibentuk juga akan mengarah kepada apa yang menjadi tujuan tersebut. 

Namun jika arahnya pekerjaan meskipun kurikumnya menuju etika dan akhlaq namun aplikasi dilapangan tidak sepenuhnya demikian. mereka bisa saja tidak hadir kuliah namun mendapatkan ijazah dan hal itu bisa di jadikan `tiket` untuk naik jabatan. Dalam proses pendidikan mereka acuh tak acuh dan didukung dengan sistem yang amburadul maka klop sekali. Bisa dibayangkan generasi seperti apa sekarang ini.   

Oknum ASN yang menendang sepeda motor hingga korbannnya jatuh, dari sudut etika juga sangat rendah. Apakah sang oknum tersebut tidak berfikir bahwa dia menendang rakyat dan gaji dia perbulan itu juga dari pajak rakyat yang dia tendang itu. Kelakuan kepsek yang memperkosa anak didiknya sudah tidak bisa terukur lagi dari sisi moral mana dapat kita nilai dan kini publik menanyakan kenapa sang oknum bisa menjadi kepala sekolah?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun