Paramount School dan Kampanye Cinta Lingkungan

Bencana yang terjadi diberbagai daerah di tanah air seperti banjir, tanah longsor dan berbagai isu lingkungan yang mengkhawatirkan membuat berbagai kalangan merasa semakin kwawatir tentang kondisi kehidupan di masa depan. 

Tingkat kesadaran masyarakat yang rendah tentang pemeliharaan lingkungan juga sebagai salah satu penyebabrusaknya lingkungan ini. Segala macam upaya telah dilakukan dari tingkat masyarakat bawah maupun upaya lain yang mendukung untuk memperkecil dampak lingkungan ini.

 Upaya itu seperti menciptakan wisata sungai yang bersih dengan berbagi kampanye membersihkan sampah, kegiatan minggu bersih, kampanye 3 R serta upaya lain agar masyarakat timbul kesadaran akan bahaya sampah terhadap kehidupan mereka. Terlebih sampah anorganik yang membutuhkan waktu yang sangat lama untuk teruarai bahkan mungkin tidak akan terurai.

Hal yang paling penting adalah bagaimana generasi kita sebagai penerus bangsa juga timbul kesadaran lingkungan dan menciptakan lingkungan hijau. 

Upaya yang paling efektif taitu memasukkan isu lingkungan ke dalam kehidupan sekolah bahkan justru dimasuk kedalam kurikulum Sekolah agar para siswa mempunyai sikap disiplin pemeliharaan lingkungan. sebagai tempat yang paling akrab ditengah masyarakat sekolah merupakan ladang strategis untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat. 

Selain bergerak dibidang pendidikan sekolah diharapkan dapat berperan lebih melalui aksi nyata yang menimbulkan dampak nyata agar keberadaannya semakin dirasakan oleh masyarakat. 

Gerakan pengijauan dan kampanye cinta lingkungan ini sebenarnya sudah lama diimplementasikan pemerintah dan sampai sekarang masih digalakkan dengan tujuan agar semua terlibat dan turut berperan aktif dalam meningkatkan kesadaran ditengah masyarakat. 

Salah satu aksi nyata telah di contohkan oleh Paramount School Palembang dengan program hijau yang dihidupkan. Kegiatan Jumat bersih, mendaur ulang sampah, memanfaatkan barang bekas baik sebagai media pembelajaran, project para siswa bahkan melibatkan seluruh masya rakat sekolah agar terlibat langsung dalam merealisasikan program hijau ini. 

Contoh dalam hal ini adalah membuat media pembelajaran seperti pemanfaatan pipa bekas dan membuat pot bunga dengan menggunkan kain bekas dan semen. 

Selain itu para guru dan siswa bekerja sama membuat tempat sampah bekas yang terbuat dari ember cat dan baja bekas untuk disumbangkan ke masyarakat sekitar. 

Hal ini ini dilakukan agar ditengah masarakat timbul kesadaran untuk membuang sampah pada tempatnya terlebih memisahkan sampah yang dapat teruai dan tidak terurai.