Namun ketika budaya tersebut di ekspor dengan cara lain seperti halnya film, semua kalangan akan menikmatinya dari anak-anak, orang tua, semua profesi bahkan pengenalan budaya ini dapat dinikmati dimanapun dan kapanpun.
Yang paling ekstrem untuk membudayakan adalah kebijakan pemerintah lokal. Ketika kita berkunjung ke Bali maka dalam pikiran kita melekat budaya yang sangat kental, kita seperti berkunjung ke dunia lain, kenapa? hampir semua rumah, perkantoran, sekolah, hotel semua bercirikan budaya lokal Bali dengan warna bangunan yang orange yang berukir, kenapa? karena memang peraturan pemerintah loakl segala bangunan harus sekian persen bercirikan Bali.Â
Di Bali kita tidak akan menemui gedung pencakar langit, kecuali Hotel di Pantai Sanur, hal itu itu karena kebijakan pemerintah tentang pendirian bangunan.Â
Dari budaya sekolah di Bali ketika perayaan kegamaan yang sangat sering dilakukan semua siswa adalah mamakai pakaian Bali bahkan guru-guru mereka dan itu sangat sering dilakukan, setidaknya beberapa kali dalam satu tahun. Akibatnya apa? Bali di serbu oleh turis asing dengan keunikannya, kadang kita juga tertarik befoto di rumah adat Bali. Ciri tersebut tidak dimiliki oleh daerah lain karena kebijakan pemerintah lokal tidak `bersemangatkan budaya lokal`.
Dalam hal ini kita dapat ditarik benang merah bahwa sudah saatnya setiap daerah punya konsep budaya yang diangkat dan di banggakan dengan cara yang unik selain cara konvensional yaitu pameran budaya.Â
Sekolah-sekolah yang merupakan wadah dan tempat generasi muda adalah tempat memulai yang paling tepat dalam hal apapun termasuk budaya sebelum mereka melepaskan diri dari ikatan belajar dan melanglang buana ke segala profesi di kemudian hari.Â
Kebijakan pemerintah dan kreatifitasnya perlu menggaet anak muda dalam eksport buadaya baik melalui game, film bahkan penampilan panggung yang mungkin akan membawa ketertarikan bangsa lain atau justru generasi kita yang belum mengenal budaya sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H