Balai Desa Parang, Desa Parang--Kecamatan Banyakan, Kediri, 7 November 2021. Dalam upaya menjadikan Desa Parang sebagai Desa Tangguh berbasis Community Based Tourism berbagai kegiatan telah dilaksanakan oleh Tim PHP2D HMJ HKn Universitas Negeri Malang bersama dengan masyarakat Desa Parang. Dengan arahan dan bimbingan Ibu Yuniawatika S.Pd, M.Pd. serta kerjasama pihak desa, menjadikan seluruh kegiatan dapat terlaksana dengan lancar. Dengan tujuan membuka tahap baru perubahan, Tim menyusun serangkaian kegiatan untuk menutup program PHP2D Desa Parang.
Kegiatan penutupan dihadiri seluruh Kepala Dusun Desa Parang, perwakilan masyarakat yang telah mengikuti setiap program kerja, dosen pembimbing, serta Kepala Desa Parang. Kegiatan diawali dengan pembukaan, pembacaan doa, dan sambutan-sambutan yang diberikan oleh Ketua Tim, dosen pembimbing, dan Kepala Desa Parang. Dilanjutkan dengan kegiatan diskusi singkat keberlanjutan program yang dipandu langsung oleh Ketua Tim PHP2D, Fitri Ariska. "Harapannya, setelah kami meninggalkan Desa Parang, masyarakat mampu untuk terus melanjutkan kegiatan-kegiatan yang telah terlaksana." Jelas Fitri.
Setelah diskusi selesai, kegiatan dilanjutkan dengan penyerahan kenang-kenangan dari Tim kepada Desa Parang dan sertifikat tanda bukti bahwa Desa Parang telah menjadi mitra PHP2D. Selain itu, Tim juga melakukan serah terima barang yang dapat digunakan sebagai modal awal keberlanjutan program. Barang-barang tersebut diberikan kepada perwakilan masyarakat yang akan mengkoordinasi pelaksanaan keberlanjutan program. Tidak lupa kesan dan pesan disampaikan oleh masyarakat desa. "Tidak terasa kegiatan sudah berjalan selama kurang lebih 3 bulan, kami berterima kasih atas ilmu dan pengabdian dari adik-adik mahasiswa UM. Â Semoga apa yang sudah diberikan dapat menjadi pahala bagi adik-adik." Ujar Martiwin, warga Desa Parang. Kegiatan penutupan diakhiri dengan sesi foto bersama.
Dengan berakhirnya PHP2D, Harapannya seluruh program PHP2D yang telah terlaksana selama tiga bulan dapat memberikan dampak nyata kepada Desa Parang. Seperti yang dikatakan Kepala Desa Parang, Pak Ludiyono, "Saat ini Desa Parang juga dalam proses mengembangkan potensi wisata yang ada, sehingga kami sangat beruntung akan kedatangan adik-adik mahasiswa UM. Semoga dengan pengabdian yang dilakukan adik-adik dapat membantu masyarakat untuk bersama membangun Desa Parang." Meskipun dikatakan PHP2D telah ditutup, kegiatan penutupan ini merupakan langkah awal dalam tahap baru membangun Desa Parang menjadi Desa Tangguh berbasis Community Based Tourism.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H