Mohon tunggu...
Alika Silvy Refalina
Alika Silvy Refalina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya merupakan mahasiswa UIN Raden Mas Said Surakarta. Fakultas Ilmu Tarbiyah, tepatnya Prodi Manajemen Pendidikan Islam. Saya tertarik pada pendidikan di Indonesia dan masalah atau kendala pendidikan. Saya suka menonton film, membaca buku, dan menulis sesuatu.

Selanjutnya

Tutup

Film

Analisis Film "Gifted Hands: The Ben Carson Story"

1 Juni 2024   22:37 Diperbarui: 1 Juni 2024   23:15 327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Film "Gifted Hands : The Ben Carson Story" adalah sebuah film riwayat hidup yang dirilis pada tahun 2009, mengisahkan perjalanan hidup Dr. Ben Carson. Disutradarai oleh Thomas Carter dan dibintangi oleh Cuba Gooding Jr., film ini menceritakan bagaimana Carson mengatasi berbagai tantangan dari masa kecilnya yang sulit di kota Detroit hingga menjadi ahli bedah saraf terkenal. 

Gifted Hands akan membahas lebih dalam tema-tema utama dari film, pengembangan karakter, serta relevansi dan penerapan teori pendidikan, motivasi, dan dukungan keluarga dalam kisah hidup Carson. Film ini mempunyai banyak makna makna yang sangat mendalam dan sangat relevan di kehidupan sehari-hari. Berikut beberapa makna yang diambil dari Film Gifted Hands : The Ben Carson Story

1. Pentingnya Pendidikan

Pendidikan adalah dasar utama yang membawa Ben Carson menuju kesuksesan. Film ini secara jelas menunjukkan bagaimana pendidikan dapat mengubah nasib seseorang. Dorongan dari ibunya untuk belajar dan membaca setiap hari membentuk dasar kesuksesan Carson. Dalam konteks yang lebih luas, pendidikan telah terbukti sebagai kunci penting untuk sosial dan ekonomi. Chetty et al. (2014) menemukan bahwa akses ke pendidikan berkualitas dapat secara signifikan meningkatkan mobilitas ekonomi antar-generasi. 

(https://educationaltechnologyjournal.springeropen.com/articles/10.1186/s41239-020-0177-7).

Pendidikan membekali individu dengan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk meraih peluang yang lebih baik. Parker et al. (2004) menyatakan bahwa pencapaian akademik tidak hanya berpengaruh pada kesuksesan karir seseorang, tetapi juga sangat berdampak pada perkembangan pribadi dan sosial

(https://educationaltechnologyjournal.springeropen.com/articles/10.1186/s41239-020-0177-7). 

Ini sangat relevan dengan cerita Carson, di mana pendidikan adalah satu-satunya jalan keluar dari kemiskinan dan rasisme yang dia hadapi, seperti yang ada di dalam film tersebut. Melalui pendidikan, Carson mampu mengatasi berbagai rintangan sosial dan ekonomi, ia membuktikan bahwa dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dari pendidikan, seseorang dapat meraih kesuksesan dan memperbaiki kualitas hidupnya, terlepas dari latar belakang atau tantangan yang dihadapinya.

2. Kesabaran dan kegigihan

Ben Carson menghadapi banyak tantangan, termasuk diskriminasi ras dan harapan yang rendah dari orang-orang di sekitarnya.  Kesabaran dan kegigihan mentalnya yang luar biasa adalah salah satu kunci keberhasilannya. Pentingnya dukungan sosial dan emosional dalam membangun ketahanan akademik pada siswa yang menghadapi risiko kegagalan sekolah. 

Steinmayr et al. (2019) menunjukkan bahwa motivasi akademik, yang mencakup konsep diri dan nilai tugas, sangat mempengaruhi prestasi siswa. Mereka yang memiliki konsep diri positif dan termotivasi untuk belajar lebih cenderung mencapai hasil akademik yang lebih baik.

 (https://www.frontiersin.org/journals/psychology/articles/10.3389/fpsyg.2019.01730/full).

 Film ini menunjukkan bagaimana Carson, melalui ketekunan dan kesabaran, hal ini mampu mengatasi tantangan dan mencapai tujuannya untuk menjadi ahli bedah saraf.

3. Dukungan Keluarga

 Ibunya menjadi alasan utama Ben Carson dalam memainkan peran penting dalam kesuksesan Ben Carson. Meskipun Sonya Carson hanya memiliki pendidikan yang rendah dan bekerja sebagai pembantu rumah tangga, dia selalu mendorong anak-anaknya untuk belajar dan percaya pada kemampuannya. Sonya Carson adalah contoh sempurna bagaimana dukungan emosional dan moral dari keluarga dapat membentuk masa depan anak. Dukungan ini tidak hanya memberikan motivasi tetapi juga membangun rasa percaya diri dan kegigihan pada anak-anak.

4. Motivasi dan Percaya Diri

Motivasi dan percaya diri juga merupakan tema pokok dalam film ini. Ibu Carson tidak hanya mendorong anak-anaknya untuk belajar, tetapi juga menanamkan rasa percaya diri yang kuat. Motivasi intrinsik, yang berasal dari dalam diri siswa, seringkali menjadi pendorong utama prestasi akademik. Penelitian Steinmayr et al. (2019) menunjukkan bahwa konsep diri dan nilai tugas adalah salah satu prediktor kuat dari prestasi akademik.

 (https://www.frontiersin.org/journals/psychology/articles/10.3389/fpsyg.2019.01730/full).

Film ini menekankan pentingnya motivasi dalam mencapai tujuan. Ben Carson meskipun menghadapi banyak hambatan, ia tetap termotivasi untuk mencapai impiannya. Motivasi ini tidak hanya berasal dari dorongan internal tetapi juga dari dukungan ibunya yang tak henti-hentinya.

Kesimpulan

"Gifted Hands" adalah film yang sangat menginspirasi dengan pesan kuat tentang pentingnya pendidikan, ketahanan, dan dukungan keluarga dalam mencapai kesuksesan. Kisah kehidupan Ben Carson menunjukkan bahwa dengan kerja keras, kegigihan, dan dukungan yang tepat, seseorang dapat mengatasi rintangan apa pun dan mencapai cita cita mereka.

 Analisis ini menunjukkan bahwa pesan dalam film ini relevan dengan penelitian tentang pendidikan, motivasi, dan dukungan keluarga. Film ini tidak hanya menghibur tetapi juga memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya pendidikan dan ketekunan diri dalam mencapai sukses.

Referensi:

Chetty, R., Hendren, N., Kline, P., & Saez, E. (2014). "Where is the Land of Opportunity? The Geography of Intergenerational Mobility in the United States." *Quarterly Journal of Economics*, 129(4), 1553-1623.

Parker, J. D. A., Summerfeldt, L. J., Hogan, M. J., & Majeski, S. A. (2004). "Predicting academic success in higher education: literature review and best practices." *International Journal of Educational Technology in Higher Education*.

Steinmayr, R., Weidinger, A. F., & Schwinger, M. (2019). "The Importance of Students' Motivation for Their Academic Achievement -- Replicating and Extending Previous Findings." *Frontiers in Psychology*.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun