Mohon tunggu...
alika rahma aulia
alika rahma aulia Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar

perempuan kelahiran 2007, pisces! yang suka membaca novel, membuat puisi dan tentu menyukai dia. seorang perempuan yang bercita-cita sebagai guru dengan impian agar bisa mencetak generasi penerus bangsa yang berakhlak mulia dan berwawasan global.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Potensi dan Pengelolaan Sumber Daya Wisata Bahari di Indonesia

14 Agustus 2023   22:10 Diperbarui: 14 Agustus 2023   22:12 1447
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Oleh kelompok 6 Geografi XI IPS 5 Alika Rahma Aulia, Rasya Arif Eka Putra, Nabhan Shidiq, Fitria Oktaviani, Yunita Salasatun.

Indonesia merupakan negara kepulauan. Ribuan pulau besar dan kecil terbentang dari Sabang sampai Merauke dan terhubung oleh berbagai selat dan laut. Berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut, Kementerian Kelautan dan Perikanan (2012), Indonesia tercatat memiliki lebih dari 17.000 pulau yang bernama dan berkoordinat dan jumlah tersebut telah terdaftar di PBB melalui United Nations Group of Experts on Geographical Names (UNGEGN).

Secara geografis letak kepulauan Indonesia sangat strategis,yakni di daerah tropis yang diapit oleh dua benua (Asia dan Australia), dua samudera (Pasifik dan India), serta merupakan pertemuan tiga lempeng benua (Eurasia, India-Australia, dan Pasifik). 

Potensi sumber daya kelautan yang besar, yakni 75% wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), selama ini telah memberikan sumbangan yang sangat berarti bagi keberhasilan pembangunan nasional. Sumbangan tersebut antara lain berupa penyediaan bahan kebutuhan dasar, peningkatan pendapatan masyarakat, kesempatan kerja, perolehan devisa, dan pembangunan daerah. Oleh karena itu, kelautan sesungguhnya memiliki keunggulan komparatif, keunggulan kooperatif, dan keunggulan kompetitif untuk menjadi sektor unggulan dalam kiprah pembangunan nasional masa depan (Kusumastanto, 2003).

Wisata bahari adalah salah satu wisata unggulan yang dimiliki tanah air. Menurut data Kementerian Kelautan dan Perikanan, Indonesia mempunyai 20,87 juta Ha kawasan konservasi perairan, pesisir dan berbagai pulau kecil. Garis pantai Indonesia membentang hingga 99.093 km dengan luas laut 3,257 juta km.

Di wisata bahari Indonesia terdapat 590 jenis karang, 2.057 ikan karang, 12 jenis lamun, 34 jenis mangrove, 1.512 jenis crustacean,  jenis penyu, 850 jenis sponge, 24 jenis mamalia laut serta 463 titik kapal tenggelam.

SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PARIWISATA BAHARI DI INDONESIA

Sumber daya kelautan dengan aneka-ragam ekosistemnya yang berupa keanekaragaman flora, fauna dan gejala alam dengan keindahan pemandangan alamnya merupakan anugerah Tuhan Yang Maha Esa. Potensi sumber daya alam bahari dan ekosistemnya ini dapat dikembangkan dan dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi kesejahteraan rakyat dengan tetap memperhatikan upaya konservasi dan rehabilitasinya. Sumber Daya alam yang dapat dimanfaatkan sebagai pelestarian alam dan sekaligus sebagai objek wisata alam, adalah: taman laut, pesisir-pantai, flora termasuk hutan, fauna, dan berbagai bentuk ekosistem khusus.

Meningkatnya kegiatan wisata alam, termasuk wisata bahari, ini ada kaitannya dengan perubahan pola hidup masyarakat, meningkatnya taraf kehidupan, adanya pertambahan waktu luang dan semakin meningkatnya fasilitas, sarana dan prasarana sehingga dapat menjangkau tempat-tempat dimanapun lokasi wisata berada.

Indonesia memiliki potensi keindahan pulau dan pesisirnya yang sudah dikenal sampai ke mancanegara. Bukan hanya pantainya yang indah, juga hamparan terumbu karang dengan ratusan spesies laut, hutan mangrove dengan ekosistemnya menjadi panorama yang dapat ditemukan dari Sabang sampai Merauke.

Kawasan bahari adalah jenis pariwisata alternatif yang berkaitan dengan kelautan, baik di atas permukaan laut maupun kegiatan yang dilakukan di bawah permukaan laut. Rencana pengembangan kawasan bahari harus dikaitkan dengan berbagai kepentingan yang mendasar, yaitu :pemberdayaan masyarakat pesisir. Masyarakat pesisir adalah masyarakat yang memiliki banyak pengetahuan tentang kondisi obyektif wilayahnya, oleh Karena itu dalam pengembangan kawasan wisata bahari, senantiasa hendaknya dimulai pendekatan terhadap masyarakat setempat sebagai suatu model pendekatan perencanaan partisipatif yang menempatkan masyarakat pesisir memungkinkan saling berbagi, meningkatkan dan menganalisa pengetahuan mereka tentang bahari dan kehidupan pesisir, membuat rencana dan bertindak.

POTENSI SUMBER DAYA WISATA ALAM BAHARI DI INDONESIA

1. Wisata hutan mangrove

Potensi hutan mangrove sering dijadikan hutan wisata yang berfungsi sebagai tempat wisata jalan-jalan menikmati udara segar, kegiatan memancing, dan wisata edukasi dengan mempelajari flora dan fauna khas mangrove.

2. Wisata pantai

Wilayah pantai memberikan kepuasan bagi wisatawan dalam kegiatan mengamati sunrise dan sunset di pinggir pantai. Pantai-pantai yang indah di Indonesia, antara lain Pantai Barat Sumatera, Pantai Selatan Jawa dan lain-lain.

3. Terumbu karang

Terumbu karang merupakan gudang persediaan makanan dan obat-obatan bagi manusia di masa kini maupun di masa mendatang serta rumah bagi ribuan hewan dan tumbuhan yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Berbagai jenis hewan mencari makan dan berlindung di ekosistem ini.

PRINSIP DASAR PENGELOLAAN KAWASAN WISATA BAHARI :

1.Prinsip co-ownership yaitu bahwa kawasan wisata bahari adalah milik bersama untuk itu ada hak-hak masyarakat di dalamnya yang harus diakui namun juga perlindungan yang harus dilakukan bersama. 

2.Prinsip co-operation/co management yaitu bahwa kepemilikan bersama mengharuskan, pengelolaan pesisir untuk dilakukan bersama-sama seluruh komponen masyarakat (stakeholder) yang terdiri dari pemerintah, masyarakat dan organisasi non pemerintah (ORNOP) yang harus bekerja sama.

3.Prinsip co-responsibility yaitu bahwa keberadaan kawasan wisata bahari menjadi tanggung jawab bersama karena pengelolaan kawasan wisata bahari merupakan tujuan bersama. Ketiga prinsip tersebut dilaksanakan secara terpadu, sehingga fungsi kelestarian pesisir tercapai dengan melibatkan secara aktif peran serta masyarakat sekitar pesisir.

Pembangunan yang berpusat pada masyarakat lebih menekankan pada pemberdayaan (empowerment), yang memandang potensi masyarakat sebagai sumber daya utama dalam pembangunan dan memandang kebersamaan sebagai tujuan yang akan dicapai dalam proses pembangunan.

PROGRAM WISATA BAHARI DI INDONESIA

1. Menyusun standar usaha wisata bahari

Dalam program pengembangan industri pariwisata bahari perlu adanya penyusunan standar usaha, karena penyusunan standar usaha ini merupakan klasifikasi usaha pariwisata bahari yang mencakup berbagai aspek dalam mengelola pariwisata bahari.

2. Meningkatkan pelayanan usaha wisata bahari

Setelah menyusun standar usaha, dalam program pengembangan industri pariwisata bahari perlu meningkatkan pelayanan usaha. Jika pelayanan dari usaha-usaha wisata bahari ini cukup memuaskan, maka akan menarik pengunjung pengunjung untuk datang berwisata.

 3. Meningkatkan iklim investasi wisata bahari 

Dalam program pengembangan industri pariwisata bahari, jika pelayanan usaha-usaha pariwisata bahari sudah baik dan memuaskan maka akan dapat meningkatkan iklim investasi yang dimana ketika iklim investasi meningkat dapat membuktikan tingginya daya saing industri di suatu daerah.

4. Sertifikasi usaha pariwisata bahari

Program pengembangan industri pariwisata bahari yang selanjutnya adalah sertifikasi usaha pariwisata bahari. Artinya pemberian sertifikat kepada usaha pariwisata bahari untuk mendukung peningkatan mutu produk pariwisata, pelayanan dan pengelolaan usaha pariwisata.

MANFAAT KAWASAN BAHARI PADA SUATU DAERAH DI INDONESIA :

(1) Memberi kontribusi yang cukup pada pendapatan masyarakat.

(2) Mengurangi jumlah penganggur karena daya serap tenaga kerjanya yang cukup besar.

(3) Mendorong munculnya wirausaha di sekitar lokasi wisata.

Pengembangan pariwisata telah melibatkan banyak pihak karena terkait dengan pembangunan infrastruktur, pemberdayaan masyarakat dan penguatan kelembagaan sosial dan ekonomi sebagai bagian dari suatu industri pariwisata bahari. Kontribusi pariwisata bahari mendorong tumbuhnya ekonomi lokal dan penyerapan tenaga kerja (Mamengko & Kuntari, 2020), dan selanjutnya meningkatkan pendapatan daerah (PAD) sebagai strategi dalam mengoptimalkan sumberdaya perikanan dan kelautan.

CONTOH KAWASAN WISATA BAHARI DI INDONESIA

 1. Bunaken

Taman Nasional Bunaken memiliki luas 890,65 kilometer persegi ini terdiri dari ekosistem hutan bakau, padang laut, terumbu karang, dan ekosistem daratan/pesisir. Hampir 97 persen merupakan habitat laut yang menghuni di kedalaman 1.566 meter di teluk manado, sedangkan sisanya tiga persen meliputi daratan seluas 75.265 Ha.

Di antara ekosistem karang, terdapat sekitar 3.000 jenis ikan, seperti ikan ekor kuning, kuda ikan gusumi, dan gorapa. Ada juga spesies langka seperti lumba-lumba, sapi laut, dan dugong. Selain itu, berbagai jenis ikan hias, seperti Emperor angelfish, Almaco jack, Spotted seahorse, Blue strie snaper, Pinkish basslet dan two lined monocle bream, bakal semakin memanjakan mata.

2.  Labuan Bajo

Nama Labuan Bajo terdiri dari 2 kata, Labuan yang memiliki arti tempat berlabuh dan Bajo yang diambil dari nama Suku Bajo, suku dari Sulawesi yang bermukim di pesisir barat Flores. Labuan Bajo awalnya merupakan pemukiman Suku Bajo, yang sekarang hidup berdampingan dengan warga asli Flores.

Labuan Bajo sangat kaya dengan wisata bahari. Dari sekedar menikmati pantai berpasir putih atau pink, berenang, menikmati pemandangan sunset hingga berburu tantangan untuk memacu adrenalin, menyelam di perairan Kepulauan Komodo. Pink Beach, sesuai namanya, merupakan salah satu paling kondang di kawasan ini. Pantai ini memiliki pasir berwarna merah muda. Pink Beach yang juga dikenal dengan nama Pantai Merah ini merupakan salah satu dari tujuh pantai berpasir merah muda yang ada di dunia. Warna pasir merah muda ini berasal dari pecahan kerang dan biota.

3. Raja Ampat

Raja Ampat belakangan jadi pusat perhatian wisata bahari. Raja Ampat merupakan sebuah kabupaten bagian dari Papua Barat. Perairan Raja Ampat memiliki 75% spesies laut seluruh dunia, berupa 540 jenis karang, 1.511 spesies ikan dan ribuan biota laut lainnya. Hal inilah yang membuat Raja Ampat menjadi tujuan wisata bahari bagi wisatawan di seluruh dunia.

Pada hakikat nya setiap ekosistem memiliki fungsi yang sangat penting bagi keberlangsungan makhluk hidup di dalamnya. Pemanfaatan ekosistem pesisir dan laut oleh manusia antara lain untuk pelayaran, perikanan, energi dan pertambangan, serta pariwisata. Kekayaan ekosistem laut beserta isinya merupakan berkah bagi masyarakat Indonesia. Budaya bahari telah menjadi sarana dalam menjaga harmonisasi antara manusia dengan alamnya, dalam memanfaatkan dan mengelola lingkungan laut.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun