Apa itu Kalor Reaksi?
Kalor Reaksi adalah sejumlah energi yang diserap atau dilepaskan saat suatu reaksi kimia terjadi pada tekanan tetap." Perubahan energi dalam reaksi istilahnya dapat disebut sebagai panas reaksi. Dalam setiap reaksi kimia, ikatan antara atom-atom dalam molekul dapat terbentuk atau terputus. Proses pembentukan ikatan biasanya melepaskan energi, sedangkan pemutusan ikatan mengabsorbsi energi. Kalor reaksi dinyatakan dalam satuan energi, seperti Joule atau kalori.
Klasifikasi Kalor Reaksi
Kalor reaksi dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis utama yaitu:
1. Kalor Reaksi Endotermik: Kalor reaksi endotermik terjadi saat energi diserap oleh sistem dari lingkungan sekitarnya. Dalam reaksi ini,     panas (energi) masuk ke reaktan, sehingga suhu reaktan menurun.  Reaksi ini ditandai dengan ΔH > 0 bertanda negatif (+). Contoh        reaksi endoterm misalnya pada peristiwa mencairnya es krim (sistem) akibat penyerapan kalor dari lingkungan (udara sekitar) ke         sistem ketika terjadi perbedaan suhu antara sistem dan lingkungan.
2. Kalor Reaksi Eksotermik: Kalor reaksi eksotermik terjadi saat energi dilepaskan oleh sistem ke lingkungan sekitarnya. Dalam reaksi       ini, panas (energi) dilepaskan oleh reaktan, sehingga suhu reaktan meningkat.  Reaksi ini ditandai dengan ΔH < 0 bertanda negatif (-).     Contoh peristiwa eksoterm adalah ketika api unggun melepaskan kalor untuk menyamakan suhu dengan lingkungannya.
Perhitungan Kalor Reaksi
Kalor reaksi dapat dihitung dengan menggunakan "Hukum Kekekalan Energi". Hukum ini menyatakan bahwa energi yang masuk ke sistem harus sama dengan energi yang keluar dari sistem. Dalam hal kalor reaksi, persamaan ini ditulis sebagai:
ΔH = Q / n
ΔH =  perubahan entalpi;
Q Â = Â jumlah kalor reaksi yang dilepaskan atau diserap;
n  =  jumlah mol reaktan atau produk yang terlibat dalam reaksi.
Untuk mencari nilai Q  = m.c.ΔT
dimana :Â
Q Â = Â jumlah kalor reaksi yang dilepaskan atau diserap (J)
m  = massa benda yang menerima atau melepas kalor (kg)