Husain bertanya kembali:
أَكُلُّ هَؤُلاَءِ حَرُمَ الصَّدَقَة ؟ قَالَ: نَعَمْ (صحيح مسلم 7/122-123
Apakah mereka semuanya diharamkan zakat ? Zaid menjawab: Ya… [Shahih muslim 7/122-123]
Kalau begitu, Ahlul Bait pun mencakup istri-istri Nabi. Maka, hendaknya kita menghilangkan kebencian terhadap para istri Nabi dan menggantinya dengan menghormati dan memuliakan mereka.
Mengapa begitu? Sebab, selain mereka adalah Ahlul Bait mereka pun ibu-ibu kita. Allah 'Azza wa Jalla berfirman:
النَّبِيُّ أَوْلَى بِالْمُؤْمِنِينَ مِنْ أَنْفُسِهِمْ وَأَزْوَاجُهُ أُمَّهَاتُهُمْ
"Nabi itu lebih berhak untuk dicintai kaum mukminin daripada diri mereka sendiri, sedangkan istri-istrinya adalah ibu-ibu mereka (kaum mukminin).” (QS. Al Ahzab: 6)
Di antara istri Nabi yang perlu kita hormati dan kita muliakan adalah Aisyah binti Abi Bakar Ash-Shiddiq.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya, “Wahai Rasulullah, siapakah manusia yang paling engkau cintai?” Beliau menjawab, “Aisyah.” Beliau ditanya kembali: “Dari kalangan laki-laki? " Beliau menjawab, “Bapaknya.” (HR. Bukhari no. 3662 dan Muslim no. 2384)
Karena kedudukan Aisyah yang begitu mulia, tidaklah salah bila ahlulbait di antaranya Musa al-Kazhim dan Ali al-Hadi memberi nama putri mereka dengan nama Aisyah. (lihat Al-Irsyad hal. 302&312, al Fushul al-Muhimmah hal. 242 dan Kasyful Ghummah: 3/26)
2.Hendaknya menghilangkan kebencian terhadap para sahabat Nabi dan menggantinya dengan penghormatan serta pemuliaan terhadap mereka.