Ketika mentari hampir tergelincir di pusara sana
Terlihat serambi masjid di penuhi para ahli doa
Ku coba langkahkan kaki untuk menyambut panggilan-Nya
walaupun terasa masih letih, lapar dan dahaga
,
Langit memerah di ufuk senja
awan mengiringi tergelincirnya
saat itulah mentari kembali ke peraduannya
Hingga terlihat langit gelap tak bercahaya
,
Kemudian kami menunaikan kewajiban dari-Nya
penuh kekhusyukan yang tak terkira
air mata berlinang tiada terasa
Ingat selalu dosa-dosa dari masa ke masa
,
Pada jiwa damai kami menyapa
setitik cahaya kami meminta
dalam sesal penuh asa
karena kami  hanya milik-Nya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H