Kesembilan, biaya kompensasi kenaikan harga BBM berupa BLSM dan kompensasi lainnyalah yang sebenarnya memberatkan APBN. Biaya kompensasi kenaika n harga BBM pada tahun 2013 sebesar Rp 30 T, hal ini jauh lebih besar daripada kenaikan subsidi BBM itu sendiri, yang kenaikannya hanya mencapai Rp 16,1 T di APBN-P. Dengan ini telah jelas apa yang sebenarnya memberatkan APBN.
Bantahan-bantahan tersebut cukup rasional untuk menyangkal dalih Pemerintah untuk mengurangi subsidi BBM, ditambah 2013 adalah tahun politik maka kebijakan-kebijakan Pemerintah sarat akan muatan politis karena kebijakan yang diambil adalah kebijakan populis seperti BLSM. Namun disini sebagai mahasiswa tidak seharusnya kita berkutat panjang lebar dengan muatan-muatan politis, cukup ambil fakta-ekonomi di APBN dan APBN-P maka kebohongan Pemerintah bisa dibongkar!
Salam Negarawan!