Mohon tunggu...
ALI KUSNO
ALI KUSNO Mohon Tunggu... Administrasi - Pengkaji Bahasa dan Sastra Kantor Bahasa Provinsi Kalimantan Timur

Pecinta Bahasa 082154195383

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

(Presiden) Jokowi tidak Sempurna

6 Juli 2017   09:00 Diperbarui: 6 Juli 2017   19:21 868
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Tribunews.com

Oleh karena itu, untuk mencapai tujuan-tujuan pembangunan, bangsa Indonesia harus optimis. Perjuangan untuk mencapai pembaharuan yang harapannya dapat membawa kesejahteraan rakyat. Bisa dipahami bahwa hal itu sebagai salah satu cara menangkis berbagai pandangan negatif tentang pemerintah. Selain itu, sekaligus memberikan informasi yang berimbang kepada masyarakat.                   

Berdasarkan fakta analisis wacana kritis tersebut, ada beberapa hal yang patut menjadi catatan. Catatan pertama, Presiden Jokowi jarang menggunakan media sosial seperti Facebook untuk menjawab keresahan-keresahan dalam masyarakat. Catatan kedua, Presiden Jokowi lebih banyak menggunakan pesan simbolik. Tidak semua masyarakat Indonesia dapat  memahami pesan simbolik. Catatan ketiga, Akibat negatif Presiden Jokowi terlalu fokus pada infrastruktur sehingga jarang menyinggung persoalan-persoalan pembangunan nonfisik selain infrastruktur. Seolah Menteri Pekerjaan Umum saja yang bekerja. Selain itu, membuat kesan bahwa Presiden Jokowi abai terhadap pembangunan nonfisik.

Barangkali hal itulah yang melatarbelakangi adanya persepsi di sebagian masayarakat bahwa Presiden Jokowi lebih banyak melakukan pencitraan. Pandangan negatif tersebut dapat terlihat dari masih adanya komentar-komentar negatif dalam unggahan Presiden Jokowi. Akan lebih lengkap sebenarnya, apabila Presiden Jokowi juga menggunakan Facebook untuk memberikan penjelasan berbagai keluhan masyarakat. Selain itu, bahasa simbolik yang digunakan sebaiknya lebih dipertegas untuk menghindari persepsi yang salah di masyarakat.

Dengan demikian, fungsi media sosial benar-benar efektif sebagai media alternatif penyampai pesan langsung kepada rakyat Indonesia. Media sosial benar-benar efektif memberikan gambaran program pemerintah secara menyeluruh. Sekaligus sarana bagi Presiden Jokowi untuk memberikan penjelasan kepada masyarakat terkait berbagai isu nasional yang memang  membutuhkan penjelasan presiden secepatnya.

Presiden memang bukan makhluk sempurna, namun berbagai kritikan dan masukan masyarakat dapat memperbaiki kekurangan yang ada. Saya yakin, Presiden Jokowi berkenan menerimanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun