Oleh karena itu, untuk mencapai tujuan-tujuan pembangunan, bangsa Indonesia harus optimis. Perjuangan untuk mencapai pembaharuan yang harapannya dapat membawa kesejahteraan rakyat. Bisa dipahami bahwa hal itu sebagai salah satu cara menangkis berbagai pandangan negatif tentang pemerintah. Selain itu, sekaligus memberikan informasi yang berimbang kepada masyarakat. Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â
Berdasarkan fakta analisis wacana kritis tersebut, ada beberapa hal yang patut menjadi catatan. Catatan pertama, Presiden Jokowi jarang menggunakan media sosial seperti Facebook untuk menjawab keresahan-keresahan dalam masyarakat. Catatan kedua, Presiden Jokowi lebih banyak menggunakan pesan simbolik. Tidak semua masyarakat Indonesia dapat  memahami pesan simbolik. Catatan ketiga, Akibat negatif Presiden Jokowi terlalu fokus pada infrastruktur sehingga jarang menyinggung persoalan-persoalan pembangunan nonfisik selain infrastruktur. Seolah Menteri Pekerjaan Umum saja yang bekerja. Selain itu, membuat kesan bahwa Presiden Jokowi abai terhadap pembangunan nonfisik.
Barangkali hal itulah yang melatarbelakangi adanya persepsi di sebagian masayarakat bahwa Presiden Jokowi lebih banyak melakukan pencitraan. Pandangan negatif tersebut dapat terlihat dari masih adanya komentar-komentar negatif dalam unggahan Presiden Jokowi. Akan lebih lengkap sebenarnya, apabila Presiden Jokowi juga menggunakan Facebook untuk memberikan penjelasan berbagai keluhan masyarakat. Selain itu, bahasa simbolik yang digunakan sebaiknya lebih dipertegas untuk menghindari persepsi yang salah di masyarakat.
Dengan demikian, fungsi media sosial benar-benar efektif sebagai media alternatif penyampai pesan langsung kepada rakyat Indonesia. Media sosial benar-benar efektif memberikan gambaran program pemerintah secara menyeluruh. Sekaligus sarana bagi Presiden Jokowi untuk memberikan penjelasan kepada masyarakat terkait berbagai isu nasional yang memang  membutuhkan penjelasan presiden secepatnya.
Presiden memang bukan makhluk sempurna, namun berbagai kritikan dan masukan masyarakat dapat memperbaiki kekurangan yang ada. Saya yakin, Presiden Jokowi berkenan menerimanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H