Sampai pada acara sambutan, sambutan pertama oleh Ketua PGRI Cabang Singosari yaitu Noviani Tri Cahyaningsih, S.Pd. beliau menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya dan berterima kasih kepada pengurus Majlis Taklim yang berhasil menyelenggarakan acara ini. Imbuh KS SDN 4 Toyomarto tersebut.
Dr. Wiwik Indaryati, M.Pd selaku Koordinator Wilayah Dinas Pendidikan Kecamatan Singosari juga menyampaikan beberpa hal pentingnya acara-acara seperti ini untuk membangun nilai keagamaan dan sikap peduli kepada sesame terutama siswa-siswi yang membutuhkan uluran tangan dilingkup dinas Pendidikan. Beliau juga mendorong semua stakeholder untuk selalu meningkatkan keimanan, karena dengan iman yang teguh maka setiap Langkah yang kita lakukan akan selaras dan taat dengan aturan-aturan atau norma-norma yang ada baik dilingkup Lembaga sekolah atau di lingkup yang lebih besar yaitu dinas Pendidikan.
Pengurus sekaligus Panitia giat ini juga mengundang KH Imam Sukarlan untuk memberikan sedikit pencerahan dan pentingnya acara ini diadakan. Ketua Surya MWC NU Singosari ini mengupas kebahasaan dan pengertian Yatim dari sudut pandang agama islam. beliau juga mengngingatkan untuk selalu berbuat baik kepada sesama terutama kepada yang membutuhkan uluran tangan kita. Pada akhir mauidoh khasanah beliau menggambarkan  4 hal dalam kehidupan manusia. Pertama manusia berawal baik dan berakhir baik, kedua manusia berawal melakukan kejelekan dan berakhir dengan kejelekan, ketiga manusia berawal berbuat kebaikan namun di akhiri dengan berbuat kejelekan dan yang terakhir manusia berawal berbuat kejelekan namun diakhiri dengan kebaikan. Manakah dari diri kita dari Gambaran tersebut? Sebuah renungan dan pertanyaan tersampaikan dari sosok teduh seorang kiyai di kecamatan singosari itu. Sebelum undur diri belaiu dimohon untuk menutup acara tersebut dengan doa.
Selepas doa berkumandang, sampailah pada inti acara siang itu. Siswa-siswi yang mendapatkan santunan secara bergiliran maju diatas panggung untuk menerimanya. Korwil, ketua PGRI, Pengawas dan Pengurus bergantian menyampaikan teriring dengan sholawat nabi dan sesekali isakan haru mengiringi kegiatan ini.
Pada akhir di penghujung acara, Ketua Majlis Taklim memanggil salah satu siswa santunan, Siena Ramadhani Achmad, siswa kelas 2 SDN 5 Candirenggo. Ainur Rofik menyampaikan bahwasannya Ananda Siena diuji oleh Allah dengan sakit. Tidak hanya ditinggalkan oleh Ayahnya, Siena didiagnosa terkena penyakit Diabetes. Anak sekecil ini, diusia yang sangat muda sekali harus menerima cobaan yang begitu berat dari Allah. Pecah tangis hadirin seketika itu. Suara isakan semakin keras Ketika disampaikan bahwa siena harus diamputasi salah satu kakinya akibat dari diabet ini. Lahaula wal kuwwat illa billahil aliyil adzim. Sekuat apapun seseorang bila mendengar atau melihat hal ini, pasti bulir air mata berderai tak terasa. Hadirin mennyaksikan hal tersebut langsung tergerak untuk memberikan donasi dari kantung pribadi, dalam waktu singkat terkumpul 3 juta lebih demi meringankan beban Siena.
Acarapun berakhir tepat jam 11.15, diiringi derai tangis membasahi halaman SD Islam Salafiyah 03.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H