Mohon tunggu...
Ken A Rok
Ken A Rok Mohon Tunggu... Buruh - Apa yang anda pikirkan?

Bergerak dan berkarya

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kopi

16 Januari 2024   09:47 Diperbarui: 16 Januari 2024   09:55 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
source: pngtree-one-cup-of-warm-coffee-with-steam-image_13173084

"Kopi"

Subuh belum genap usianya

Sudah mengintai fajar menjelang

Hawa dingin sisa semalam

Menyelimuti dan merantai jiwa

Sedikit-demi sedikit terurai berhias cahaya

Cangkir putih kecil bergagang

Menyatu dengan lepek merebah

Hitam pekat berbuih coklat

Panas bak lahar yang menganga

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun