Mohon tunggu...
Ken A Rok
Ken A Rok Mohon Tunggu... Buruh - Apa yang anda pikirkan?

Bergerak dan berkarya

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Malam

4 Januari 2024   10:54 Diperbarui: 4 Januari 2024   18:02 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pngtree-night-sky-beach-scenery-image_2109393

Baru saja surya merebah pada buaian ufuk
Menimpa mega berparas jingga terantuk
Pekat merambat lahan menutup
Ditepian hari yang mulai meredup

Kuncup bersembunyi pada rimbun
Berselimut sunyi dan merunduk kaku
Kumbang yang menemani beranjak menjauh
Terbang dan hilang dibalik halimun

Warna gelap mulai semakin pekat
Bersamaan kerlip Bintang rapat memenuhi jagat
Rembulan lesu beranjak mendekat
Mengisi suram pada langit kelam

Semilir dingin menyapa para
Berbisik dan meninggalkan basah
Bulirnya jatuh menimpa tanah
Menggeliatkan dari dahaga

Muram bulan dan gemerlip Bintang
Membias indah pada genang
Kadang beriak memecah bias
Tatkala ditimpa embun yang menyapa

Kelebat Binatang malam menyelinap dari balik gelap
Ditimpa temaram meninggalkan bayang
Mengais dan menangkap serangga malang
Yang tak sempat berlindung di peraduan

Larut semakin membiru bisu
Menenggelamkan warna warni dunia
Menenangkan jiwa-jiwa yang Lelah
Untuk sejenak menghela dari sesaknya

Gumam  pada Sang pemilik malam
Yang tak punya sedikitpun sifat kekurangan
Walau gelap dan kelam tetap Kau beri penghidupan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun