Mohon tunggu...
Ken A Rok
Ken A Rok Mohon Tunggu... Buruh - Apa yang anda pikirkan?

Bergerak dan berkarya

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bait Pagi

16 Desember 2023   09:15 Diperbarui: 16 Desember 2023   11:53 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: doc pribadi

Berarak merah semburat di ufuk timur
Menenggelamkan kegelapan yang dingin
Berangsur mendorong ke arah barat
Cahaya putih samar menyelinap dibalik dinding bumi
Mendera dan membuyarkan kerlip Bintang dan rembulan

Zirah putih masih menghampar di rerumputan
Menyelimuti bulir embun yang lelap
Dari warna pekat yang membungkus semalam
Lamban mulai membumbung dan lenyap
Bersamaan dengan kilau Mutiara di pucuk ilalang

Sayup merdu dendang alam
Melompat dan berdiri dari peraduan
Merobek hening dan menganga kelam
Bernyanyi dan menari di atas basahnya dahan
Menyapu lirih senyawa malam yang mau pulang

Sang Raja siang mulai kokoh berdiri dan garang
Menepikan sisa malam dan melukis warna dunia
Menerobos dan menyibak lebatnya dedaunan
Menyingsingkan lembab dan menggeliatkan basah
Membiaskan dan memantulkan seringainya pada kubang basa

Aku berdiri dan bergumam diterpa terang
Komat kamit tak henti bersyukur
Atas sumber kehidupan yang tlah kau ciptakan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun