Mohon tunggu...
Ali Hasan Siswanto
Ali Hasan Siswanto Mohon Tunggu... -

Pengamat politik dan penikmat Moralogi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Aku Masih Disini

27 April 2017   05:34 Diperbarui: 27 April 2017   15:00 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dalam sepinya waktu

Kusulam rindu di jiwa

Dalam sunyinya lara

Kurajut kasih di muara kalbu

Aku pengagum di balik tabir rahasia setiap senyum karismamu

Melekat erat di benak malamku

Mengantarkan hasrat ke tepi bahagia

Walau aral dan ruang jadi pemisah

Mengagumimu bukanlah dosa

Lelah cucuran keringat dalam munajat, tidak terbilang oleh hitungan angka dan aksara

Untuk merengkuh bayangmu pada rembulan

Untuk datang dalam jiwamu melalui mimpi

Sekalipun cucuran cahaya bening jatuh

Sekalipun dalam senyummu kubalut kerinduan antara ruang pemisah 

Aku tetap pemuja rahasia yang menyulam sebuah harapan di balik tirai menerungku, dalam cahaya malam sepiku

Sampai airmata mengering

Sampai napas terhenti

Aku masih di sini dalam malamku merajut sejuta mimpi indah

bersama bayangmu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun