Mohon tunggu...
Ali Hasan Siswanto
Ali Hasan Siswanto Mohon Tunggu... -

Pengamat politik dan penikmat Moralogi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Pada Saatnya Nanti

20 April 2017   16:39 Diperbarui: 21 April 2017   01:00 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pada Saatnya nanti,

Ketika musim berganti dan gugusan mendung yang ranum menitikkan tetes hujan pertama

Biduk kukayuh merapat ke dermagamu

Menyibak kabut keraguan

Mendamparkan hasrat hangat dibakar rindu

Pada Saatnya nanti,

Di ujung perjalanan kubingkai binar matamu bersama gelegak gairah jiwaku

Menjadi lukisan indah di lekuk cakrawala

Dalam leleh cahaya bulan melumuri langit ditingkah semilir angin laut dan tarian ombak membelai lembut kristal pasir pantai

Pada Saatnya nanti,

Akan kubuatmu terjaga dari lelap tidur lalu bersama merajut impian yang tak segera usai

Dalam genangan cinta dipalung kalbu dan getar cumbu tak berkesudahan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun