Pada Saatnya nanti,
Ketika musim berganti dan gugusan mendung yang ranum menitikkan tetes hujan pertama
Biduk kukayuh merapat ke dermagamu
Menyibak kabut keraguan
Mendamparkan hasrat hangat dibakar rindu
Pada Saatnya nanti,
Di ujung perjalanan kubingkai binar matamu bersama gelegak gairah jiwaku
Menjadi lukisan indah di lekuk cakrawala
Dalam leleh cahaya bulan melumuri langit ditingkah semilir angin laut dan tarian ombak membelai lembut kristal pasir pantai
Pada Saatnya nanti,
Akan kubuatmu terjaga dari lelap tidur lalu bersama merajut impian yang tak segera usai
Dalam genangan cinta dipalung kalbu dan getar cumbu tak berkesudahan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H