Mohon tunggu...
ali hasan
ali hasan Mohon Tunggu... -

seseorang yang sedang belajar menulis secara baik dan benar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Aku, Kau dan surat Ayahku

3 Oktober 2012   21:37 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:17 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Nak:maafkanlah ayahmu ini karena tidak bisa mendidikmu sampai besar dan membebanimu beban yang sangat berat yaitu hidup berdua bersama ibumu,ayah ingin melihatmu bahagia dan selalu gembira.

Ayah ingin anak ayah seperti ayah menjadi tentara republik indonesia rela berkorban jiwa raga untuk negeri ini dan ayah berpesan melalui surat ini agar kamu tidak berhubungan dengan wanita sebelum kamu berumur 27 tahun karena ayah tidak ingin anak ayah tersesat dalam mencari ilmu kalau anak ayah sudah berhubungan dengan wanita sebelum umur 27 tahun berarti anak ayah yang paling ayah sayangi mengecewakan ayah dan negara ini dan jangankah sesekali membangkang pada ibumu yang rajin belajarnya dan akan ayah tunggu keberhasilanmu menjadi tentara dan menikahlah sesudah umur 27 tahun. Sekian dari ayah sekali agi maafkanlah ayah yang tidak bisa membahagiakan dirimu sampai besar.

Ayahmu

SOEWIRYO

Setelah membaca surat ayahku hatiku bergetar seakan-akan terkena petir yang menyambar hati ini,sekarang aku terpojok diantara dua pilihan haruskah aku memilih ayah atau wati karena aku sekarang sudah berhubungan dengan wati sebelum umurku berumur 27 tahun berarti aku sudah mengecewakan ayahku dan negeri ini karena kat-kata ayah benar kalau aku berhubungan dengan wanita aku tidak akan berkosentrasi dengan pelajaranku. Aku harus bagaimana teriakku dalam hati yang masih tertunduk dengan badan menunduk meratapi dua pilihan yang bagiku sangat berat.aku harus berguna untuk bangsa dan negara dan membahagiakan ayahku yang telah gugur diperistiwa janur kuning ayahku adalah pahlawanku aku ingin seperti beliau tetapi aku sudah menjalin hubungan ddengan wati. Manakah yang harus aku pilih?.

Adzan maghrib telah berkumandang mulai meraba telingaku, aku mencoba berdiri berdiri tegap walaupun bimbang, setelah itu aku pergi ketempat wudu dan langsung menghadap tuhan dan aku berdoa kepada Tuhan berikan aku jalan untuk memilih dua pilihan ini.setelah aku menghadap sang Ilahi. Aku menuju ke ruang makan disitu aku bersama ibuku melahap sesuap nasi dan ditengah lahapnya aku makan ibuku bertanya padaku “darso kamu kenapa?” tanya ibuku

“nggak kenapa-napa kok bu…”

“nggak kau pasti mennyembunyian sesuatu dari ibu jujurlah nak pada ibu” “iya..bu….sebenernya aku bingung “

“emang kenapa..”

“sekarang aku dihapakan dua pilihan yaitu memilih ayah atau sang pujaan yang baru tadi siang menerima cintaku pastinya ibu tau surat dari ayah untuku”

‘ya aku tahu mending sekarang kamu putus pujaan hatimu”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun