Mohon tunggu...
ali hasan
ali hasan Mohon Tunggu... -

seseorang yang sedang belajar menulis secara baik dan benar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Teman Abadi

31 Juli 2012   06:20 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:25 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“ aku akan mengabdi padamu sepenuh jiwa”

“ dan aku akan menjadi pelingdungmu selama-lamanya, kita besok enak nya punya anak berapa ya…”

“ tigalah mas itu sudah cukup” jawab Fitri

“ kuranglah kalau tiga, mendingan kita memiliki anak dua puluh atau berapa biar ramai”, dan Fitri pun tertawa

“ masak sampai dua puluh nggak sekalian lima puluh atau seratus” tambah Fitri

“ nggak pa-pa kalau kamu sanggup seratus pun aku sanggu mengurusinya”

“ bener mas….”

“ ya… tapi ngurusi dari jauh yang memandikan tetapa kamu semuanya tetap kamu…… nggak hanya bercanda kok…. Kita akan selamanya bersatu dan saling membantu sampai punya cucu”

“ya…… kita akan selamanya bersama….”

selang beberapa lama Rizal dapat SMS dari Ibunya kalau mereka akan pulang dan disuruh cepat kembali kerumahnya Fitri, tak lama kemudian Rizal dan Fitri pun kembali tapi pada saat itu jalan ramai sekali karena ada pawai dan mereka harus menunggu cukup lama setelah pawai selesai mereka cepat-cepat menyeberangi jalan yang lumayan lebar, ditengah jalan tak terduga ada mobil sedan yang berkecepatan tinggi dan mereka berdua berusaha untuk cepat-cepat sampai diseberang, tapi saat itu Fitri jatuh saat berlari menyeberang dan sekilat petir menyambar Fitri langsung tertabrak mobil tersebut sampai terlempar jauh dan mengenai pohon seketika pendarahan hebat terjadi pada Fitri dan seketika itu pula Fitri tewas ditempat, sekelilingnya menjerit histeris saat melihat kejadian tersebut dan Rizal shok langsung pingsan, Rizal langsung digotong menuju kerumah Fitri dan orang yang menghantarkan Rizal kerumah Fitri mengabarkan kalau Fitri tewas ditempat dan sekarang baru dievakuasi Polisi, orang tua Fitri seketika juga shok berat, mereka tak menduga kalau sampai anaknya meninggal secepat itu dan matinya tragis ditabarak mobil. Setelah kejadian itulah Rizal tak terima dengan semua yang terjadi dan pula kejadian tersebut merenggut nyawa calon istrinya atau temannya yang selalu dia sayangi, dan mereka sebentar lagi lulus dan menikah, pada saat itulah kepribadian Rizal berubah drastis.

Setelah kejadian tragis itu dia mulai memunculkan kepribadian yang prustasi dan tak sanggup lagi untuk hidup merana karena telah kehilangan seseorang yang akan memasuki hidupnya, api kandas semuanya dan dia tak lama kemudian dimasukkan dipanti rehabilitasi untuk membangkitkan kepercayaan hidupnya kembali, tetapi dia tak ujung sembuh dan tambah parah mentalnya, akhirnya dia meminta pada keluarganya untuk pulang kerumah saja, dirumah dia menjadi pemabuk berat dan sering marah pada siapa saja dan apa saja yang dia inginkan dan dia ingin berusaha membuat sepucuk surat untuk calon istrinya atau teman abadinya, yang tak akan pernah menjadi istrinya tetapi menjadi teman abadinya selama-lamanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun