Namun demikian, bukan berarti merupakan kesalahan yang besar dan fatal. Hanya saat kurang konsisten dalam pemakaian kata atau diksi. Kecuali pada kalimat definisi, bisa saja dituliskan berbeda.
Contoh: Guru merupakan tenaga pendidik yang bertugas mengajar dan mendidik di lembaga satuan pendidikan.
Bagaimana jika ada dua diksi berbeda dengan maksud yang sama?
Contoh: Siswa yang rajin belajar, kemungkinan akan menjadi peserta didik yang berprestasi. Nah, kalimat tersebut dapat dikatakan sebagai inkonsistensi pemilihan diksi pada kata "Siswa" dan "peserta didik".
Yuk, mencoba membaca tulisan kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H