efektifitas pemasaran diukur dari seberapa tinggi tingkat konversi penjualan terhadap metode marketing yang dilakukan. di dunia nyata, performa sebuah iklan sulit diukur karena target pasar terlalu umum dan ada banyak faktor yang menyebabkan orang membeli. misalnya, pembeli membeli karena faktor tempat tinggalnya dekat dengan toko, bukan karena besarnya spanduk yang dipasang, dll.
di internet, efektifitas pemasaran dapat diukur secara akurat, mislnya konversi iklan terhadap ketertarikan pengunjung, konversi iklan terhadap penjualan ataupun konversi ketertarikan terhadap penjualan, semuanya dapat diukur secara akurat dan dapat dipantau secara berkala sehingga marketer dapat melakukan evaluasi atau penyesuaian terhadap iklan yang dijalankan.
dari banyak kelebihan online marketing yang telah disebutkan diatas, bukan berarti online marketing itu tida punya kekurangan. justru dengan banyaknya fasilitas yang diberikan, membuat marketer harus belajar secara mendalam dan fokus terhadap yang dipelajari sehingga iklan yang dijalankan optimal. namun yang juga perlu diingat, fasilitas yang cukup lengkap di internet bagi marketer bukan berarti melakukan online marketing itu murah.
sekian review saya mengenai offline marketing vs online marketing, jadi rencananya metode mana yang akan anda kerjakan?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H