Mohon tunggu...
Muhammad Haikal Ali
Muhammad Haikal Ali Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Al-Azhar Kairo Mesir

Menyukai hal-hal luar biasa

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Gambaran Doktrin Radikalisme di lingkungan Sekitar dalam Film Serial Netflix "Caliphate"

26 Juni 2022   19:31 Diperbarui: 16 Agustus 2022   00:24 739
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika sedang asyik melihat-lihat video pendek di platform "tiktok", perhatian saya tertuju pada video yang merekomendasikan salah satu film serial di Netflix berjudul "Caliphate". Tanpa pikir panjang saya pun memasukkan serial ini ke dalam list film yang wajib ditonton di waktu senggang. Dan akhirnya terwujudlah azam saya untuk menonton film serial ini secara keseluruhan pada akhir pekan lalu.

Film besutan Netflix dan Sveriges Television asal Swedia ini berusaha mengupas seluk-beluk kehidupan kelompok radikal Islamic State of Iraq and Syiria (ISIS) dari berbagai sudut pandang cerita, baik dari internal kelompok itu sendiri maupun eksternalnya.

Awal mula kisah mengenai 3 perempuan tokoh utama yang memiliki latar berbeda tetapi saling terhubung satu sama lain. Pertama adalah Pervin, seorang perempuan muda asal swedia yang telah berada di Raqqa, Suriah bersama suaminya menjadi anggota ISIS. Kemudian Sulle seorang pelajar SMA beragama Islam yang masih labil dan awam akan agama. Dan terakhir yaitu Fatima sebagai agen di badan keamanan nasional Swedia.

Secara garis besar film ini bergenre thriller kriminal dengan 8 Episode dan menyuguhkan ketegangan drama di setiap eposidenya, seperti contoh yaitu usaha Pervin untuk kabur dari kelompok ISIS karena merasa bahwa ekspektasinya terhadap kehidupan yang bagus di lingkungan ISIS runtuh dengan realita yang ada. ISIS sangat mempersempit ruang gerak wanita dan cenderung keras dalam membuat aturan. 

Usaha ini pun dibantu oleh detektif Fatima dari badan keamanan nasional. Tak jarang pula emosi saya terkuras karena Ibbe atau Ibrahim Haddad dengan segala kelicikannya yang merupakan perekrut ISIS di SMA tempat Sulle belajar. 

Sekedar informasi, Wilhelm Behrman selaku penulis naskah film mengaku ide ceritanya terinspirasi dari kasus 3 Siswi muda dari Akademi Bethnal Green di Inggris yang hijrah ke Raqqa, Suriah demi bergabung kelompok ISIS. Hal ini disebabkan oleh tingkah oknum ISIS yang merekrut dan mencuci otak mereka dengan paham islam radikal.

Oleh karenanya, kami ingin menyajikan beberapa gambaran doktrinisasi paham radikal yang dilakukan oleh tokoh Ibbe dengan dibantu oleh Ghaddah, rekan wanitanya yang juga perekrut ISIS di Swedia. Paham-paham radikal ini tentunya sangat bertentangan dengan ajaran islam sesungguhnya yang tentram dan menjunjung tinggi kedamaian.

1.Pendekatan personal secara persuasif

Hal pertama yang dilakukan oleh perekrut ISIS dalam film ini (Ibbe) adalah mendekati calon korban secara personal. Ibbe yang merupakan asisten guru di SMA tersebut otomatis memiliki pesona dan wibawa tersendiri sehingga murid SMA amatlah segan padanya. 

Dengan modal tersebutlah Ibbe beraksi. Target yang dituju biasanya siswa yang memiliki tendensi ketertarikan terhadap isu-isu berkaitan agama islam seperti Sulle dan Kerima. Hal ini tercermin saat scene Ibbe mendekati Sulle yang notabene beragama islam dan amat mengikuti isu mengenai Israel-Palestina secara personal dan persuasif. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun