Sejarah dunia adalah sejarah pemerasan. Apakah tanpa pemerasan sejarah tidak ada? Apakah tanpa kesedihan,tanpa pengkhianatan,sejarah tidak akan lahir? Bagiku perjuangan harus tetap ada. Usaha penghapusan terhadap kedegilan,terhadap pengkhianatan,terhadap segala² yang non humanis.
Sudahkah kau lulus Dhan? Jangan lulus dulu, tuntaskan dulu tanggung jawabmu sebagai intelektuil,bukan aku menyuruhmu malas. Tapi sesuaikan dengan tanggung jawabmu sebagai Agent of enlighment. Bidang seorang sarjana adalah berpikir dan mencipta yang baru. Mereka harus bisa bebas disegala arus² masyarakat yang kacau,seharusnya mereka bisa berpikir tenang karena predikat kesarjanannya. Lalu hiduplah dengan keyakinan teguh. Karena kau tau,saya tak mau jadi pohon bambu,saya mau jadi pohon oak yang berani menentang angin. Karena saya tak mau diam melihat penindasan. Dan saya lebih tak suka melihat orang² munafik Kita seolah² merayakan demokrasi,tetapi memotong lidah orang² yang berani menyatakan pendapat mereka yang merugikan pemerintah.
Kau tentu ingat puisiku Dhan,Puisi yang kubuat saat sedang galau. Yah pasti kau lupa,tak suka aku dengan tabiatmu ini. Baiklah kutulis ulang untukmu Dhan.
Saya mimpi tentang sebuah dunia,Di mana ulama - buruh dan pemuda,Bangkit dan berkata - Stop semua kemunafikan,Stop semua pembunuhan atas nama apa pun. Dan para politisi di PBB, Sibuk mengatur pengangkutan gandum,susu dan beras,Buat anak-anak yang lapar di tiga benua,Dan lupa akan diplomasi. Tak ada lagi rasa benci pada siapa pun,Agama apa pun,ras apa pun,dan bangsa apa pun,Dan melupakan perang dan kebencian,Dan hanya sibuk dengan pembangunan dunia yang lebih baik. Tuhan – Saya mimpi tentang dunia tadi, Yang tak pernah akan datang.
Hadapilah cita² ini Dhan, karena buat apa menghindar? Cepat atau lambat,suka atau tidak,perubahan hanya soal waktu. Semua boleh berubah,semua boleh baru,tapi satu yang harus dipegang; kepercayaan. Karena kehidupan sekarang benar-benar membosankan saya. Saya merasa seperti monyet tua yang dikurung di kebun binatang dan tidak punya kerja lagi. Saya ingin merasakan kehidupan kasar dan keras diusap oleh angin dingin seperti pisau,atau berjalan memotong hutan dan mandi di sungai kecil,orang² seperti kita ini tidak pantas mati di tempat tidur. Bergeraklah Dhan,tubuhmu terlalu gemuk,terlalu banyak makan junkfood. Jangan kau bilang peduli rakyat,jika makanmu masih seperti priyayi. Bergeraklah Dhan,ayo didik masyarakatmu dengan kata² dan buku.
Suatu gerakan hanya mungkin berhasil bila dasar² dari gerakan tersebut mempunyai akar²nya di bumi tempat ia tumbuh. Ide yang jatuh dari langit tidak mungkin subur tumbuhnya,hanya ide yang berakar ke bumi yang mungkin tumbuh dengan baik. Berakar menghujam seperti beringin. Maka jika kau lihat mengapa Orde Baru kuat mengakar,ya mungkin karena lambang partainya adalah beringin. Akan lain cerita jika lambangnya adalah pohon toge.
Kalau kau tak sanggup menjadi beringin yang tegak dipuncak bukit,Jadilah saja belukar. Tapi belukar terbaik yang tumbuh ditepi danau. Kalau kau tak sanggup menjadi belukar,jadilah saja rumput. Tapi rumput yang memperkuat tanggul pinggiran jalan. Tidak semua jadi kapten,tentu harus ada awak kapalnya. Karena bukan besar kecilnya tugas yang menjadikan tinggi rendahnya nilai dirimu. Tetapi jadilah saja dirimu,sebaik²nya dirimu sendiri.
Dhan, aku mau kau dan generasimu mengerti. Bahwa pendidikan adalah satu²nya alat menuju kondisi yang lebih baik. Ayo bangkit Dhan,jangan malas,jangan hanya bisa nonton sinetron. Tak malu kau pada kami? Jadilah hebat karena kau peduli dan jujur. Tak perlu dengan agitasi turun ke Jalan. Jangan diam Dhan,diam hanya macam orang kejam. Karena diam dan kasihan adalah laknat kutukan pada hati manusia. Ingatlah Dhan,apatisme lahir karena dua hal,kau terlalu bodoh untuk berpikir atau terlalu egois untuk peduli.
Kutunggu kau untuk jadi Martir.
Sahabatmu,
Gie
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H