Alifya Alma AshofiÂ
 Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret Jl. Ir. Sutami 36A, Surakarta 57126; Telp. 0271-634524.
Email: alifyaalmashofi@student.uns.ac.id
Â
GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) adalah kondisi medis di mana asam lambung naik ke kerongkongan secara berulang, menyebabkan berbagai gejala seperti heartburn, rasa asam di mulut, dan kesulitan menelan.
Penyebabnya termasuk hernia hiatus, obesitas, kehamilan, konsumsi makanan dan minuman tertentu, alkohol, merokok, dan stres. Pengobatannya meliputi perubahan gaya hidup, obat-obatan, dan operasi pada kasus parah.
Pencegahan GERD dapat dilakukan dengan menjaga berat badan ideal, menghindari makanan dan minuman pemicu, berhenti merokok, mengelola stres, makan dengan porsi kecil dan sering, tidur dengan posisi kepala lebih tinggi, dan menghindari berbaring setelah makan.
Kata Kunci: GERD, Asam Lambung, Gejala, Penyebab, Pengobatan, Pencegahan
Pendahuluan
Masa remaja adalah waktu anak untuk bertumbuh dan juga berusaha beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya. Karena hal ini, anak-anak yang memasuki usia remaja cenderung labil dan rentan mengalami stres. Berbagai situasi yang harus mereka lewati secara langsung dapat berdampak pada kesehatan mereka dan mampu mendatangkan berbagai penyakit, salah satunya adalah GERD.
GERD, atau Gastroesophageal Reflux Disease, adalah sebuah kondisi medis yang ditandai dengan naiknya asam lambung ke kerongkongan secara berulang. Hal ini dapat menyebabkan berbagai gejala yang tidak menyenangkan, seperti heartburn, rasa asam di mulut, dan kesulitan menelan.
GERD bukan hanya masalah pencernaan biasa, tetapi dapat berujung pada komplikasi serius jika tidak diobati.
Gejala GERD
GERD dapat dialami semua kalangan usia, baik dewasa maupun anak-anak. Ketika asam lambung naik, gejala GERD yang dapat muncul antara lain:
* Â Heartburn: Rasa panas di dada, menjalar ke leher dan tenggorokan, biasanya setelah makan atau berbaring.
* Â Regurgitasi: Rasa asam atau pahit di mulut karena asam lambung naik ke kerongkongan.
* Â Mual dan muntah: Rasa mual dan muntah, terutama setelah makan.
* Â Kesulitan menelan: Rasa tersumbat di tenggorokan saat menelan makanan.
* Â Batuk kering: Asam lambung yang naik dapat mengiritasi tenggorokan dan menyebabkan batuk kering, terutama di malam hari.
* Â Suara serak: Iritasi pada pita suara akibat asam lambung yang naik dapat menyebabkan suara serak.
Penyebab GERD
Penyebab GERD adalah melemahnya otot LES sehingga tidak mampu menahan isi lambung atau asam lambung agar tidak naik ke kerongkongan. Jika terjadi terus-menerus, kondisi ini dapat mengiritasi lapisan kerongkongan hingga menyebabkan peradangan.
* Â Hernia hiatus: Kelemahan pada otot diafragma yang memungkinkan asam lambung naik ke kerongkongan.
* Â Obesitas: Kelebihan berat badan dapat meningkatkan tekanan pada perut, mendorong asam lambung naik ke kerongkongan.
* Â Kehamilan: Hormon kehamilan dapat mengendurkan otot sfingter esofagus, sehingga asam lambung lebih mudah naik.
* Â Makanan dan minuman tertentu: Makanan pedas, berlemak, asam, dan cokelat dapat memicu gejala GERD.
* Â Minuman beralkohol: Alkohol dapat mengiritasi lambung dan memperlemah otot sfingter esofagus.
* Â Merokok: Nikotin dalam rokok dapat mengendurkan otot sfingter esofagus dan meningkatkan produksi asam lambung.
* Â Stres: Stres dapat memperburuk gejala GERD.
Â
Pengobatan GERD dan Pencegahan GERD
Pengobatan GERD tergantung pada tingkat keparahan gejala dan penyebabnya. Berikut beberapa pilihan pengobatan:
Perubahan gaya hidup: Menjaga berat badan ideal, menghindari makanan dan minuman pemicu, berhenti merokok, dan mengelola stres.
- Obat-obatan: Obat-obatan seperti antasida, H2 blocker, dan proton pump inhibitor (PPI) dapat membantu mengurangi produksi asam lambung dan meredakan gejala.
- Operasi: Dalam kasus yang parah, operasi mungkin diperlukan untuk memperbaiki hernia hiatus atau mengencangkan otot sfingter esofagus.
Pencegahan GERD dapat dilakukan dengan perbaikan pola makan, minum, dan gaya hidup. Beberapa upaya yang bisa dijalankan adalah:
Menjaga berat badan ideal.
Hindari makanan dan minuman pemicu, seperti makanan pedas, berlemak, asam, cokelat, dan minuman beralkohol.
Berhenti merokok.
Kelola stres dengan baik.
Makan dengan porsi kecil dan sering.
Tidur dengan posisi kepala lebih tinggi.
Hindari berbaring setelah makan.
- Penutup
GERD, meskipun merepotkan, bukanlah penyakit yang tidak bisa dikontrol. Dengan mengenali penyebab dan faktor risikonya, kita dapat melakukan pencegahan dan pengobatan yang efektif.
Penting untuk diingat:
- Perubahan gaya hidup sehat seperti menjaga berat badan ideal, menghindari makanan dan minuman pemicu, berhenti merokok, dan mengelola stres adalah kunci utama mengendalikan GERD.
- Pengobatan dengan obat-obatan dan, pada kasus parah, operasi dapat membantu meredakan gejala dan mencegah komplikasi.
Dengan penanganan yang tepat, penderita GERD dapat hidup dengan nyaman dan menjalankan aktivitas sehari-hari dengan normal. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan rencana perawatan yang sesuai dengan kondisi Anda.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H