Mohon tunggu...
Boeng  Edo
Boeng Edo Mohon Tunggu... Penulis lepas -

Pengamat dan Penikmat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Aku dan Buku yang Menggiurkan

8 Juni 2018   21:58 Diperbarui: 9 Juni 2018   10:29 2201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Koleksi pribadi. Sumber gambar : Ali Fuadi

Dan setelah aku rampungkan membaca buku itu, tak pelak, penulis berhasil membuatku tidur diatas jam 12  pada setiap malamnya selama satu bulan. Aku mulai memikirkan kembali tentang eksistensiku di dunia, tentang Tuhan, alam semesta, dan pertanyaan-pertanyaan mendasar lainnya.

Berangkat dari membaca buku itulah timbul kesadaran tentang pentingnya membaca. Aku berfikir bahwa Tuhan memberiku hidayah dengan jalan membaca. Kemudian aku meminjam lagi buku kepada temanku tersebut. Aku terus berupaya untuk mencari hidayah di cela-cela aksara.

Hingga pada akhirnya, kegiatan membaca telah menjadi kebutuhan bagiku. Slogan atau kata-kata mutiara di atas, tidak lagi sekadar menjadi quote yang klise, tapi memang telah teraktualisasi di dalam diri. Kemudian barulah aku bisa mengatakan dengan penuh kepercayaan diri, bahwa memang Buku itu candu.

Koleksi pribadi. Sumber gambar : Ali Fuadi
Koleksi pribadi. Sumber gambar : Ali Fuadi
Dari sini bisa kita lihat, dengan sentuhan kecil sekalipun, seperti seorang teman yang sangat antusias meminjamkan bukunya kepadaku, mampu menjadi momentum untuk sampainya hidayah Tuhan kepadaku, dan menjadikanku cinta terhadap buku.

Agaknya memang usaha konkrit semacam itulah yang perlu kita lakukan. Bukanlah suatu hal yang mustahil bila usaha yang terlihat kecil seperti itu mampu mengubah suatu bangsa, atau bahkan dunia. Bukankah berdirinya suatu bangunan yang besar itu diawali dengan adanya batu bata yang kecil, yang kemudian disusun satu persatu sehingga menjadi bangunan yang kokoh nan indah. 

Harapan dari semua usaha tersebut tidak lain adalah, agar kedepannya peradaban kita bisa lebih membaik dengan predikat masyarakat yang cerdas, dengan menyicilnya secara kolektif. Dari bagaimana agar kita bisa berfikir lebih terarah, yang tentunya harus dengan cara seringnya berfikir secara aktif. Dan hal itu hanya bisa tercapai bila kegiatan membaca sudah membudaya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun